Mohon tunggu...
Petrus Pit Duka Karwayu
Petrus Pit Duka Karwayu Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis Jalanan

Jika kamu tidak bisa membuat orang lain kagum dengan kepintaranmu, maka paling tidak kamu dapat membuat mereka bingung dengan kebodohanmu.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Elia Si Mistikus!

11 Desember 2019   08:53 Diperbarui: 11 Desember 2019   08:57 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berawal dari Purwokerto

Pernakah Anda mengunjungi Pertapaan Oase Sungai Kerit Purwokerto?Apakah Anda sempat memerhatikan lukisan-lukisan yang terpampang di sana? Jika sempat, pasti Anda akan merasa kalau lukisan-lukisan di tempat itu amat berbeda dari lukisan-lukisan tentang Yesus pada umumnya. Masa sih Yesus diberi roti di padang gurun oleh malaikat, padahal saat itu jelas-jelas Yesus sendiri menolak godaan setan untuk mengubah batu menjadi roti.

Keganjilan serupa juga kita rasakan dalam rutinitas harian di sana, orang-orang berkaul yang mengasingkan diri dari keramaian dan hidup di tengah perbukitan dengan sungai yang mengairi sepanjang hutan--- kegiatan doa yang padat, tanpa bicara, dan lain sebagainya. Kata orang, mereka adalah mistikus, pengikut-pengikut Theresia dari Avila dan Yohanes dari Salib. Tapi dari nama tempat termasuk lukisan yang kita lihat, rupanya yang dikembangkan adalah spiritualitas nabi Elia.

Asal Anda tahu, lukisan malaikat yang memberi Yesus roti bakar besar di padang gurun itu sebetulnya adalah lukisan tentang Nabi Elia yang sewaktu melewati padang gurun yang jauh ke gunung Horeb, ia lalu merasa lelah dan putus asa. Dan ketika tertidur dalam kelusuannya, Malaikat Tuhan lalu datang dan membawa kepadanya roti bakar besar dan air, dan "oleh kekuatan makanan itu, Elia berjalan empat puluh hari empat puluh malam  sampai ke gunung Allah, gunung Horeb" (1 Raj 19:6-8).

Sungai Kerit sebagai Inisial Awal

Istilah sungai Kerit, nama pertapaan Purwokerto, rupanya tidak berasal dari bahasa Jawa. Sungai Kerit diambil dalam salah satu kisah Kitab Suci Perjanjian Lama kala Elia menubuatkan kepada Raja Ahab bahwa tempat itu akan dilanda kekeringan, Allah lalu menyuruhnya bersembunyi di tepi sungai Kerit yang di sebelah timur sungai Yordan. Di sanalah Elia dapat minum dari sungai itu dan semua burung gagak telah diperintahkan Allah untuk memberi dia makan roti dan daging (1 Raj 17: 6).

Bagi para pertapa di Purwokerto, persembunyian Elia juga bermakna pengasingan diri dan membiarkan Allah berkarya di dalam kehidupannya.  Sungai Kerit menjadi inisial awal Allah menyatakan kebesarannya kepada Elia. Kisah-kisah selanjutnya akan diwarnai dengan pengalaman-pengalaman menakjubkan yang dialami oleh orang-orang yang berjumpa dengan Elia pun Elia sendiri yang berjumpa dengan Allah.

Pengalaman yang dialami orang-orang yang berjumpa dengan Elia dapat disebut di antaranya kisah Janda dari Sarfat (17:7-17), dan pertandingan nabi Elia dan para nabi-nabi Baal di atas gunung Karmel di mana Elia membuktikan bahwa karena Ahab dan keturunannya meninggalkan perintah Tuhan dan mengikuti Baal maka bencana terjadi atas Israel (18:.16-46).

Selain pengalaman interaktif Elia dan orang-orang lain, yang patut diberi perhatian juga adalah pengalaman personal Elia akan Allah yang mengutusnya. Karena dari pengalaman inilah ragam tanda heran yang dibuat Elia menjadi mungkin dan punya makna. Salah satu pengalaman yang paling mengesankan adalah pengalaman di Gunung Horeb kala Allah menyatakan diri lewat angin sepoi-sepoi basah kepada Elia.

Narasi mengenai perjalanan, ketibaan termasuk perjumpaan Elia dengan Allah di Horeb ini memberikan nuansa yang rupa-rupanya mirip dengan sebuah adventure ke OSK Purwokerto, hingga berpuncak pada pengalaman mistik yang mendesak Elia untuk menutup kepalanya dan berdiri di depan gua karena Allah sedang ingin berbicara.  

Elia Mistikus atau Magician

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun