Tidak bisa disangkal, radio merupakan salah satu media komunikasi arus utama yang memiliki jangkauan luas di seluruh dunia dan semakin berkembang dari masa ke masa hingga saat ini.
Ya, sebagai pengingat, setiap tanggal 13 Februari masyarakat dunia memperingati Hari Radio Sedunia. Seperti diketahui, radio memiliki peran/berperan sebagai media untuk menyampaikan pesan (berita, informasi dan hiburan) kepada masyarakat luas di sebagian besar negara termasuk Indonesia.
Hari Radio Sedunia ditetapkan oleh UNESCO sebagai perayaan resmi pada tahun 2011, dan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengesahkannya pada tahun 2013.
Mengutip dari RRI.co.id, menyebutkan, Pada tahun 1920, kota Pittsburgh, Amerika Serikat, menjadi saksi berdirinya stasiun radio pertama di dunia.
Sedangkan di Indonesia, berbagai sumber menyebutkan, Stasiun Radio pertama di Indonesia adalah Bataviase Radio Vereniging (BRV) yang mulai bersiaran pada tanggal 16 Juni 1925. Selain BRV, ada juga beberapa stasiun radio lainnya seperti Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij (NIROM) di Jakarta, Solossche Radio Vereniging (SRV) di Solo, dan beberapa lainnya kala itu.
Pada tahun 1980-1990 an, Radio termasuk menjadi salah satu pilihan utama masyarakat lebih khusus di pedesaan. Tidak bisa disangkal lewat Radio, masyarakat bisa beroleh informasi berupa berita, hiburan dan informasi yang disampaikan hanya lewat radio. Karena waktu itu di kampung-kampung belum banyak warga atau masyarakat yang memiliki radio, apa lagi televisi. Sumber informasi, hiburan dan berita bagi masarakat hanya bisa diperoleh ketika mereka mendengarkan radio.
Saya jadi ingat ketika tahun 1990 hingga tahun 97an, saya bersama Alm. ayah saya sering mendengar berita yang disampaikan oleh RRI, berita keluarga yang di sampaikan oleh Radio Pro 1 Kalbar waktu itu. dan MPL (Musik Pelepas Lelah) ketika siang hari.
Selain itu, yang selalu di tunggu-tunggu adalah mata acara ketika di hari minggu, sekitar pukul 10.00 Wib yang menyuguhkan mata acara Sandiwara Radio seperti Saur Sepuh dan Butir-Butir Pasir di Laut dan lain sebagainya.
Sedangkan pada Pagi, pukul 05.00-06.00 Wib ayah saya ketika itu suka memutar radio dengan berita dari BBC London versi Bahasa Indonesia dan kadang-kadang memutar VOA Indonesia.
Sedangkan saya senang memutar radio untuk medengarkan berita olah raga yang bisa didengar di RRI pada pukul 10.00 hingga 11.00 WIB.