Lembaran 2015 sudah dipenghujung tahun Maulid Nabi Muhammad, Natal sebagai awal lembaran tahun 2016. Sekiranya cukup sampai disini saja.
Tutup rapat-rapat kaleidoskop suram tahun sebelumnya, tak usah mengumbar muslihat-muslihat kelabu, sama halnya “jatuh ke lobang yang sama” mari mulai langkah baru, yang lalu biarlah berlalu jangan selalu berkecimpung pada tindakan vandalisme penganut radikalisme bebas, justru membuat kita antisosial.
Masa lalu adalah jembatan menuju peradaban yang lebih baik jaman sekarang, jangan sampai berjalan ditempat, jangan terlena perkara sepele itu hanya belaku pada keledai.
Hanya orang-orang berotak tumpul yang selalu mengungkap keburukan orang lain, tanpa menyisipkan kebaikan orang tersebut, belum tentu orang yang anda olok-olok lebih buruk dari yang mengolok-olok.
Terbukti!!!
Manusia modern lebih condong egois mengumbar kekurangan atau kelemahan orang lain ketimbang kelebihannya, tentu dengan maksud dan tujuan tersembunyi ingin disebut pahlawan, tapi “Pahlawan Kesiangan” cihuy!!!
Kalau impian dan harapan hampa ini terwujud, tentu tidak lepas dari campur tangan sang pencipta. Jika tidak terwujud, maka harapan ini merupakan dosa serta khilafiyah manusiawi sebagai hamba-NYA.
Waktu akan terus berpacu, sekalipun kita enggan beranjak pada posisi dari tempat kita berpijak. Inilah realita roda kehidupan terus berputar, suka tidak suka harus dihadapi tanpa bisa menghindarinya.
Tidak usah berbelit-belit dengan masa lalu yang membelit, justru hal ini akan membuat kita kerdil dan terhimpit dalam kehidupan serba rumit. Ada baiknya, melupakan kejahatan orang terhadap kita, percayalah memaafkan lebih mulia dari meminta maaf, itu titah nabi Muhammad SAW.
Suatu masa acap-kali pergantian tahun, bukan berarti umur kita makin panjang, justru sebaliknya pergantian tahun justru usia kita berkurang, karena yang jauh itu waktu, yang dekat itu kematian. Lebih merenung, introspeksi diri, evaluasi serta berhati-hati dalam melangkah.
Sungguh aneh tapi nyata jika mengetahui usia seseorang berkurang. Kok malah hura-hura, pesta petasan, kembang api, teriak-teriak seperti orang gila dalam menyambut tahun baru 2016. Sepertinya rakyat indonesia perlu memeriksakan “akal sehatnya” sehingga selalu terjaga dari perbuatan yang irrasional.
Tepat Pukul 24.00 tengah malam terompet tahun baru menyambutmu, dimana terdapat orang secara massal sering dijumpai melakukan perbuatan diluar kewajaran. Misalnya tiup-tiup terompet, bakar petasan, bakar kembang api, konvoi kendaraan bermotor pada malam tahun baru, justru menyebabkan masalah baru. Rasanya semalaman perilaku kita melebihi “orang gila” menyambut gebyar-gebyar pergantian tahun demikian meriahnya.