Mohon tunggu...
Subhan Riyadi
Subhan Riyadi Mohon Tunggu... Lainnya - Abdi Negara Citizen Jurnalis

Stop! Rasialisme anti minoritas apa pun harus tak terjadi lagi di Indonesia. Sungguh suatu aib yang memalukan. Dalam lebih setengah abad dan ber-Pancasila, bisa terjadi kebiadaban ini kalau bukan karena hipokrisi pada kekuasaan (Pramoedya Ananta Toer). Portal berita: publiksulsel.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Andai Tom & Jerry Milik Indonesia, Apa Kata Dunia !!!

2 Februari 2015   20:55 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:56 134
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Karakter Tom dan Jerry dibuat oleh William Hanna dan Joseph Barbera. Kartun Tom dan Jerry paling di hormati dengan alur cerita yang tidak berujung, berangkat dari permusuhan tikus dan kucing diangkatlah dalam sebuah cerita.

Gara-gara Tom dan Jerry pula membuat sang empunya sempat gulung tikar. Tak pelak lagi nasib Tom dan Jerry terlantar. Padahal penggemarnya luar biasa banyak, tidak hanya anak-anak melainkan juga orang dewasa. Saking cintanya terhadap ke dua tokoh tersebut sang pencipta berusaha bangkit membuat filmnya sendiri. Setelah berjuang dengan susah payah akhirnya membuahkan hasil, sejak 1975 produksi Hanna dan Barbera berkembang ke seluruh dunia, karya ini adalah karya animasi spektakuler seri paling banyak menerima penghargaan.

Jika mengulik kebelakang karut marutnya negeri ini mengingatkan kita akan film kartun Tom dan Jerry, musuh bebuyutan yang selalu dimenangkan Jerry (tikus). Sedangkan Tom (kucing) selalu mampu dipecundangi Jerry. Tom merupakan metamorfosis dari kucing sedangkan Jerry metamorfosis dari tikus. Kucing yang berperawakan kekar terkesan bonggol di hadapan tikus, bunga-bunga tikus mengakali kucing sering nabok nyilih tangan/lempar batu sembunyi tangan, celakanya Bull Dog Spike (anjing penjaga) manut wae dengan hasutan tikus, unsur kekerasan yang disajikan dalam film kartun merupakan hiburan tersendiri di zaman kolobendhu.

Tikus sekarang agaknya memang sudah lebih cerdas dari moyang sebelum mereka yang takut pada kucing. Malangnya kucing sekarang juga berbeda dari pendahulunya, ia mulai tidak tertarik terhadap tikus selain sama-sama gendut kucing lebih berminat makanan merek import. Sementara kecerdasan tikus meningkat, kecerdasan kucing kian menurun. Lengkap sudah penderitaan kucing karena zaman sekarang adalah zaman keemasan TIKUS.

Meski kemelut berlarut-larut, kepemimpinan Presiden saat ini patut diacungi dua jempol (likes) karena komitmennya memutus rantai makanan korupsi, dan pemberantasan lalu lintas pengedaran Narkoba. Di lain cerita Abdi Negara kembang kempis katanya “niat baik” presiden menghapus tunjangan anak dan istri jika rencana itu dijalankan akan menimbulkan polemik baru misalnya memicu tindak korupsi rencana itu juga akan membuat kinerja pegawai menurun karena hak mereka disunat, tentu hal ini menyakitkan bagi Abdi Negara level terbawah.

Bola panas terus bergulir kedua belah kubu saling plintir. Babak pertama belum usai babak baru perseteruan terus berlanjut saling hujat argumen mencari “pembenaran’.

Sedang dari kubu pendengar, pembaca dan pirsawan, adegan ini sangat menghibur dengan adanya pergolakan “TOKOH” tersebut. Dunia ini PANGGUNG sandiwara ceritanya mudah berubah, ada peran wajar ada peran berpura-pura mengapa kita bersandiwara?, sungguh aneh tapi nyata takkan terlupa kisah kasih di Negeri Antah Berantah. Andai Tom & Jerry milik indonesia, apa kata dunia !!!!!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun