Hong Kong, 14 Mei 2012
Dipermainkan Agen
Seorang perempuan muda datang ke kantor Dompet Dhuafa di kawasan Jardine’s Bazaar, Hong Kong. Sebut saja Eka namanya, wajahnya kusut-masai penanda kurang tidur. Dia mengadukan ikhwalnya kepada Bu Mia. Saya mengupingnya dari kejauhan, seperti kebiasaanku jika sedang berada di DD HK.
“Saya bekerja sudah dua tahun, tapi sudah diinterminit sebanyak 6 (baca;enam) kali!” kesahnya dengan pandangan mendelong hampa.
Pertama baru tiga hari, majikan langsung interminit alias memecatnya. Kedua pun baru 7 bulan, majikan menyuruhnya pergi ke agen alias dikembalikan ke pihak agen. Ketiga, keempat dan kelima pun demikian; baru beberapa bulan sudah diinterminit dengan berbagai alasan.
“Nah, yang keenamnya ini cukup lama yaitu 1 tahun. Tapi inipun bukan tanpa masalah. Anaknya yang berumur 7 tahun sangat galak. Sedikit-sedikit ngamuk. Kalau sedang kumat ngamuknya habislah saya dipukul, ditendang-tendang seenaknya. Saya gak tahan juga, mau ngebreak kontrak….”
Maslaahnya jika dia pindah majikan, maka agen akan kembali memotong gajinya sebanyak 3000 HK dolar dari total; 3740 HK dolar. Ya, akhirnya tidak bisa nabung-nabung!
Lain lagi pengaduan Isti yang lari dari agen. Majikannya menyuruh dia melepas jilbabnya dan ikut makan bersama alias memaksanya turut memakan daging babi. Isti kembali ke agen, bukannya dicarikan majikan malah dimaki-maki bahkan disuruh buka jilbab.
Gracia ini sebuah agen yang sudah lama malang-melintang di Hong Kong. Mereka memang suka sekali memaksa BMI Hong Kong untuk pindah agama. Bu Mia, aktivis BMI HK dalam bidang advokasi, sesungguhnya telah berulang kali melaporkannya ke pihak KJRI.
“Tapi ya begitulah, entah bagaimana solusinya atau tindakan mereka terhadap agen yang suka memurtadkan BMI ini.”
Seharusnya mereka, para agen, membolehkan para ustad untuk menengok anak-anak bangsa kita untuk memberikan pencerahan. Kenyataannya tidaklah demikian.
Nah, bagaimana bapak-bapak dan ibu-ibu di KJRI tentang masalah ini? (Causeway Bay, PS)