Mohon tunggu...
pintukata
pintukata Mohon Tunggu... Lainnya - Menulis Bebas.

-

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tuhan

9 Desember 2021   08:20 Diperbarui: 9 Desember 2021   08:28 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

            Tuhan, maafkan hamba yang lalai. Kami sangat abai dan selalu ada saja alasan melegitimasi kesalahan-kesalahan kami. Sebab, kami yakin Engkau akan mengampuni segala dosa-dosa hamba. Engkau begitu tulus dan maha pemurah.

            Tidak berat bagi Engkau memaafkan hamba-hambaMu. Engkau bagai rumah untuk berpulang. Kami selalu berjalan menelusuri ruang dan waktu. Kami bersimpuh bersujud hanya kepada Engkau.

            Berikanlah hamba petunjuk untuk selalu berbuat kebaikan, bermurah hati kepada orang lain dan sesama mahkluk. Hamba yakin Engkau sangat mencintai keindahaan dan kemurah hatian. Sebab itulah keniscayaan sifat-sifat Engkau.

            Engkau mengutus para malaikat-malaikat Engkau di kedua samping kiri dan kanan hamba. Tapi hamba selalu saja tidak menggubris dan memberi salam kepadanya. Begitu sayangnya Engkau pada hamba ini, sehingga Engkau ciptakan hamba sebagai manusia dengan kelengkapan akal dan hati. Namun, hamba belum pula menggunakan keduanya sebaik mungkin.

            Kuatkanlah hamba menagguhkan nafsu nurani dan birahi yang suatu waktu menutup tabir hamba akan kebaikan. Hamba begitu rapuh tanpa pertolongan Engkau, hamba begitu limpung dan buta mata hati, sebelum Engkau membuka seluruh mata batin kami.

            Kami ingin melihat mahkluk lain sebagai apa adanya. Dan kami ingin menjadi pribadi yang utuh, dan tak berkelakar. Meski pun hidup ini hanyalah permainan, tapi bukan berarti hamba bermain-main. Hamba tidak memiliki peran apa pun di dunia ini, hamba kabur dari segala kemrawutan dunia ini. Hamba rela mematikan eksistensi hamba dan berjalan dalam kesunyian. Hamba ingin memiliki hubungan intim dengan Engkau, bermesraan dengan Engkau. Ijinkan hamba membasuh kaki-kaki Engkau, walau itu terdengar mustahil. Tapi inilah bahasa kami, untuk senantiasa merayu Engkau agar bermurah hati pada hamba yang nakal dan genit ini.

            Seseorang mungkin mengklaim bahwa agama mereka salah, dan agamanya benar. Mereka mengklaim kebenaran sendiri, dan mengkafirkan orang lain. Seakan-akan kafir adalah kata yang sangat lumrah dan murah diucapkan oleh setiap hamba. Yang sejatinya itu adalah hak absolut Engkau, sama halnya dengan cinta yang absolut pada Engkau.

            Sebab, di setiap ayat yang aku baca, selalu saja dimulai dari sifat keagungan dan inti dari Engkau. Yakni kasih dan sayang, ar rahman dan ar rahim, sebagai cinta yang meluas dan mendalam.  Engkau menyirami cinta pada hamparan alam semesta yang kekeringan rindu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun