Mohon tunggu...
BaBe
BaBe Mohon Tunggu... Supir - Saya masih belajar dengan cara membaca dan menulis.

Banyak hal menggelitik di dunia ini yang pantas dikupas!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menata Lahan Janganlah Menabrak Aturan

14 November 2018   09:53 Diperbarui: 14 November 2018   09:51 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemasangan atam skybridge Tanah Abang. (foto: tirto id)

Lagi-lagi Anies Baswedan ingin menabrak aturan. Setelah awal tahun 2018 ini mengubah Jalan Jatibaru, Tanah Abang jadi berantakan, jalanan yang susah payah di tertibkan oleh Joko Widodo sewaktu dia menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta lalu, kembali dipenuhi dengan pedagang kaki lima. Aturan pun Anies abaikan hanya untuk mencari sensasi.

Masih segar diingatan kita saat trotoar di beberapa ruas Jakarta tidak tergarap berbulan-bulan menjelang hajatan Asian Games 2018 lalu, yang berujung dengan turunnya Menteri PUPR Basuki Hadimuljono untuk menyelesaikan ketidakbecusan tersebut agar Asian Games sukses.

Juga penutupan Kali Item dengan waring /jejaring yang menjadi berita internasional karena sebuah kebodohan yang memalukan dan membuat jelek nama Indonesia. Penutupan dengan jejarin ini justru menjadi olok-olok jutaan orang, bahkan media asing ikut memberitakan.

Sempat juga beberapa bulan lalu pemasangan pohon plastik menjadi kontroversi, meskipun Cuma beberapa hari langsung diperbaiki. Ini tidak beda dengan pembangunan Halte yang harus melompati taman bila penumpang mau masuk ke dalam bus, hal ini sempat viral beberapa minggu.

Kejadian yang terakhir adalah keributan Pemda DKI dengan PT KAI soal pembangunan skybridge, dimana skybridge yang dibangun untuk mengatasi problema jalan Jatibaru yang Dia tutup juga mendapatkan banyak pertentangan. Terutama oleh pemilik lahan, dalam hal ini adalah PT KAI. Tentu menjadi menarik karena dalam pertemuan antara PT KAI, Pemda DKI dan Ombudsman pihak PT KAI mengajukan syarat pembangunan skybridge tersebut, di antaranya adalah kelengkapan fasilitas umum seperti mushola, toilet, dan juga faktor keamanan.

Hal ini tentu tujuannya untuk kepentingan umum, tetapi semua harus dilakukan sesuai aturan yang berlaku, sehingga pembangunan dilaksanakan bukan karena keburu-buru. Andaikan kebodohan Pemda DKI menutup Jalan Jatibaru tidak dilakukan waktu itu, tentu tidak timbul proyek baru yang terburu-buru seperti skybridge.

Beberapa waktu lalu Ketua DPRD DKI Jakarta pun menyebutkan bahwa Tanah abang sekarang kumuh, sebenarnya ini pukulan telak yang harus didengarkan dan ditindaklanjuti. Tetapi lagi-lagi kalau bukan Anies Baswedan siapa lagi, Dia justru mengomentari kritik dari Ketua DPRD itu dengan menyebutkan yang bersangkutan kebanyakan kunjungan kerja.

Anies Baswedan seakan menutup mata dengan penuhnya trotoar Jalan Jatibaru. Ketidakmampuan Pemda DKI dalam menata Tanah Abang saat ini sepertinya ingin dilempar ke pihak lain, sampai-sampai Gubernur DKI tersebut menyampaikan banyak alasan setiap ditanyai wartawan.

Bila kita membaca berita on line soal kiprah Anies Baswedan selama menjabat gubernur, bisa kita lihat dalam halaman komentar berita tersebut, mayoritas berpendapat Anies tidak becus / tidak mampu melakukan tugas dengan baik sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Kabar terakhir bulan ini adalah kurangnya penyerapan APBD DKI hingga bulan ke 11 ini. Siap-siap masyarakat yang sekarang makin cerdas akan melontarkan kritikan pedasnya baik secara langsung dan tidak langsung. Persoalannya yang dikritik tutup telinga dan mata atau dengan terbuka menanggapinya?

Tugas seorang pemimpin adalah melayani, menjalankan amanah yang diamanahkannya. Bisakah Anies melakukan itu? Menata DKI Jakarta seyogyanya dilakukan tanpa menabrak aturan.

Jakarta, 14 November 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun