Hallo sobat Kompasiana, sebagai mahasiswa yang berkuliah di jurusan usaha perjalanan wisata tentu membuat saya berkeinginan untuk jalan jalan , karena salah satu keinginan saya adalah bisa mengujungi objek wisata yang saya inginkan.Â
Sebagai anak rantau hidup dijakarta belum cukup untukk saya belajar hidup mandiri. ditahun 2022 ini saya memilih bali sebagai tempat untuk saya tempati selama 6 bulan.Â
Tepatnya saya akan melaksanakan magang di dinas pariwisata gianyar, Bali. sebelum kegiatan magang dimulai saya dan teman saya menyempatkan diri untuk jalan jalan terlebih dahulu. saya dan teman saya memilih Desa Penglipuran.Â
Siapa sih yang tidak tahu dengan Desa Wisata Penglipuran. Desa yang dinobatkan sebagai desa terbersih ketiga di dunia dan terbersih di indonesia ini selalu menjadi pilihan wisatawan yang berkunjung ke Bali.Â
Akses untuk menuju Desa Wisata Penglipuran juga cukup mudah dan tiket masuk ke Desa ini hanya IDR25,000 untuk wisatawan domestik.Â
Desa ini menawarkan pemandangan rumah rumah warga yang bersih dan rapi. masyarakat di desa juga sangat ramah. selama berada di desa wisata penglipuran kita akan merasa nyaman karena udara di desa ini sangat sejuk. selain itu warga di desa penglipuran juga menjual makanan dan minuman serta souvenir khas bali dengan harga yang terjangkau.Â
Protokol kesehatan yang dilakukan di desa ini juga sudah cukup baik, hal tersebut dibuktikan dengan adanya papan untuk kita scan barcode aplikasi peduli lindungi dan juga di gapura disediakan tempat untuk mencuci tangan.Â
Meskipun dalam keadaan pandemi Desa Wisata Penglipuran masih diminati oleh wisatawan, hal tersebut dibuktikan pada saat berkunjung ke desa wisata penglipuran orang orang yang datang cukup ramai dan sesuai dengan kapasitas yang sudah ditentukan pengurus objek wisata. jadi tunggu apalagi ayo dukung pariwisata kita bangkit dengan berkunjung ke objek wisata tentunya tetap dengan mematuhi protokol kesehatan ya.