Mohon tunggu...
Pieter Torobi
Pieter Torobi Mohon Tunggu... -

jalan-jalan menikmati keindahan alam laut dan darat merupakan kesenanganku .

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Pesisir Wonawa yang Indah

1 Desember 2014   02:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:24 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

WONAWA

Wonawa adalah nama sebuah Kecamatan pemekaran yang dulunya bergabung dengan Kecamatan Yapen Barat Kabupaten Kepulauan Yapen. Pemekaran Kecamatan Wonawa sekitar tahun 2007-2008, ibu kota Kecamatan Wonawa terletak di teluk rembai kampung Wooi. Kecamatan ini meliputi 9 kampung yaitu kampung Awado, Aibondeni, Aimaria, Rembai, Dumani, Wooi, Aiworei, Kanaki, dan Woinap.

[caption id="attachment_338825" align="aligncenter" width="300" caption="Pantai Mawawi (dok.pri)"][/caption]

Satu-satunya perjalanan menuju ke Kecamatan Wonawa kita harus menggunakan transportasi laut yaitu menumpang perahu motor tempel, selain perahu motor tempel ada juga beberapa kapal perintis yang melayani pelayaran ke sana. Kapal penumpang yang melayani ke daerah tersebut adalah KM. Sabuk Nusantara 44, KM. Papua Lima, KM. Papua Baru dan KM. Mandala, kapal-kapal ini mempunyai jadwal yang berbeda-beda. Ongkos transport kapal penumpang dari Serui ibu kota kabupaten Kepulauan Yapen ke Kecamatan Wonawa (KampungWooi) adalah Rp. 45.000,- (empat puluh lima ribu rupiah) sedangkan untuk ongkos motor tempel sebesar Rp. 100.000,- (Seratus ribu rupiah).

[caption id="attachment_338815" align="aligncenter" width="300" caption="Kapal Penumpang"]

14173495371285456903
14173495371285456903
[/caption]

Senin 27 Oktober 2014 pukul 01.30 WIT dini hari KM. Papua Lima keluar dari pelabuhan Serui dan berangkat menuju kampung Wooi Distrik Wonawa, saya bersama istri dan anakku Graffelia kami menumpang kapal tersebut, lama pelayaran yang ditempuh dari Serui ke kampung Wooi adalah 6 jam pelayaran. Tepat pukul 07.30 WIT KM. Papua Lima masuk di Teluk Rembai kampung Wooi Kecamatan Wonawa. Saya coba keluar berdiri dipinggiran kapal untuk melihat pemandangan di teluk rembai, dalam hatiku mengucap syukur betapa indah karya Tuhan dengan melihat pemandangan alam yang begitu indah dan udara pagi yang segar.

Tampak terlihat beberapa anak-anak dayung dengan menggunakan perahu kecil menghampiri kapal, tujuan mereka datang untuk menjemput keluarga yang datang dari kota Serui. Selain menjemput keluarga, mereka datang hanya untuk berman-main setelah itu ketika kapal berangkat mereka pun kembali ke rumah untuk melakukan aktivitas masing-masing.

[caption id="attachment_338826" align="aligncenter" width="300" caption="Teluk Rembai (dok.pri)"]

1417351096341438631
1417351096341438631
[/caption]

Setelah kapal sandar kami pun antri bersama-sama penumpang yang hendak turun di pelabuhan Wooi, setelah kami turun dari kapal dan sampai dipelabuhan kami langsung melangkah meninggalkan pelabuhan menuju rumah petugas kesehatan (PUSKESMAS) dan beristirahat sejenak serta mandi membersihkan badan dan sarapan pagi.

Pukul 09.00 WIT dengan menumpang Speed Boad PUSKESMAS Wooi yang pada saat itu melakukan pelayanan kesehatan Imunisasi Rutin Bulanan ke kampung-kampung. Perjalanan hari itumenuju kampung Woinap dengan jarak tempuh menggunakan Spead Boad ± 15-20 menit.

[caption id="attachment_338818" align="aligncenter" width="300" caption="Spead Boad Puskesmas (dok.pri)"]

1417350292901012453
1417350292901012453
[/caption]

Sepanjang perjalanan saya hanya diam dan mengagungkan karya ciptaan Tuhan betapa indah karyaNya, pesisir pantai yang begitu indah dan mempunyai potensi laut yang menjanjikan sebuah objek wisata yang tak kalah indahnya dengan Raja Ampat. Dalambenakku bertanya-tanya sendiri, mengapa PEMDA Kepulauan Yapen khususnya Dinas Parawisata tidak melihat potensi ini untuk dikembangkan sebagai obyek wisata? Apakah jarak yang sangat jauh sehingga tidak bisa di kelolah?, pertanyaan-pertannyaan itu selalu terbayang dibenakku hingga kami pun tiba di kampung Woinap.

Saya langsung menceburkan diri ke laut dan berenang-renang dan coba memotret dalam air dengan menggunakan kamera canon ixus 132 yang dibungkus dengan plastik bening sehingga tidak kemasukan air hehehe.....walaupun hasilnya tidak terlalu baik namun telah membuat saya puas karena bisa memotret dalam air.

[caption id="attachment_338822" align="aligncenter" width="300" caption="Ubur-ubur (dok.pri)"]

14173506431850066191
14173506431850066191
[/caption]

Setelah berenang-renang menikmati air laut yang begitu bening dan sejuk yang tidak tercemar oleh limbah, karena terlalu asik tidak terasa waktu sudah menjelang sore dan petugas Puskesmas telah selesai pelayanan sehingga kami harus kembali ke kampung Wooi. Dalam perjalanan pulang dari kampung Woinap ke kampung Wooi saya bercerita dengan kepala Puskesmas Wooi Bapak Zikhri Rematobi, Amd. Kep, tentang perjalanan Imunisasi Rutin Bulanan ke kampung-kampung.

Ada beberapa kampung yang telah mereka kunjungi yaitu kampung Miosnum dan kampung Ausem Kecamatan Yerui. Kedua kampung ini masuk dalam wilayah kerja Puskesmas Wooi walaupun bukan Kecamatan Wonawa, hal ini terjadi karena di Kecamatan Yerui belum ada puskesmas sehingga puskesmas Wooi yang melakukan pelayanan ke sana. Selain bercerita dengan kepala puskesmas ada beberapa perawat puskesmas yang sering melakukan kegiatan pelayanan keliling mereka mengatakan bahwa lebih baik ke Pulau Miosnum pa!, karena pulau tersebut mempunyai keindahan alam yang luar biasa baik pemandangan alam maupun terumbu karang, mendengar cerita dari mereka membuat saya jadi penasaran untuk kesana. Asik bercerita tentang Miosnum sehingga tidak terasa kami pun telah tiba di kampung Wooi.

Keesokan harinya saya masih mengikuti perjalanan para petugas kesehatan (perawat). Kali ini perjalanan kami ke kampung Aibondeni dan Awado. Sesampainya disana saya hanya bisa menyaksikan keindahan-keindahan alam laut yang begitu indah. Ada beberapa spot yang bagus menurutku untuk dipotret sehingga saya mengambil kamera dan coba untuk memotret-motret spot tersebut, namun saya tersentak mendengar suara anak-anak berteriak di laut sehingga saya berlari ke arah jembatan (tempat tambat perahu), saya melihat ke arah datangnya suara teriakan tadi ternyata suara anak-anak yang sedang mengejar ikan dengan menggunakan perahu dan jaring, saya heran karena usia anak-anak ini berkisar 5-8 tahun namun mereka berani melaut menggunakan alat penangkap ikan seperti jaring dan penikam (kalawai). Saya duduk di jembatan sambil menyaksikan anak-anak tersebut melakukan aktifitas mereka sampai siang hari dan akhirnya kami pun berangkat pulang dari kampung tersebut karena petugas telah selesai melakukan pelayanan mereka.


[caption id="attachment_338824" align="aligncenter" width="300" caption="Aktivitas anak-anak di kampung Awado (dok.pri)"]

14173508361574196014
14173508361574196014
[/caption]

Pesisir Wonawa mulai dari kampung Awado hingga kampung Woinap mempunyai pemandangan alam yang indah serta terumbu karang yang masih baik. Kembali ke Pemerintah Daerah untuk melihat potensi yang ada agar bisa dikembangkan untuk objek wisata laut.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun