Mohon tunggu...
Adonijah Shiphrah
Adonijah Shiphrah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Hallo perkenalkan saya Adonijah Shiphrah Picauly, salah satu mahasiswi UPNVJ yang Sedang melakukan Masa studi di kampus ini dan berasal dari prodi Hubungan Internasional.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Keberagaman FISIP UPNVJ : Menjaga Warisan, Menciptakan Masa Depan

18 Agustus 2025   19:15 Diperbarui: 19 Agustus 2025   20:57 28
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Peserta PKKMBF FISIP UPNVJ, Foto by : Shiphrah)

Seperti yang kita tahu bahwa Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas 38 provinsi, yang dimana setiap masing-masing budaya memiliki tradisi yang unik. Kekayaan budaya ini menjadi salah satu identitas penting bangsa Indonesia yang patut dijaga serta dilestarikan. Dalam konteks pendidikan tinggi, keberagaman budaya juga menjadi hal yang sangat relevan, khususnya di lingkungan kampus. Hal ini tercermin dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) yang berlangsung pada 13–14 Agustus, dengan tema Festival Budaya Nusantara: Tradisi dalam Inovasi – "Menjaga Warisan, Menciptakan Masa Depan."

PKKMB FISIP Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) merupakan sebuah momen penting bagi seluruh mahasiswa baru untuk mengenal lingkungan akademik, dosen, program studi, serta organisasi kemahasiswaan yang ada di fakultas FISIP. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 900 mahasiswa dari berbagai macam program studi. Saya sendiri tergabung dalam kelompok 1, bernama Mandalika, yang terdiri dari 48 orang peserta dengan latar belakang daerah dan budaya yang beragam. Keberagaman ini menjadi cerminan nyata dalam sebuah kehidupan kampus yang inklusif dan multikultural. Selama dua hari kegiatan berlangsung, mahasiswa tidak hanya dikenalkan pada sistem perkuliahan dan struktur organisasi kampus, tetapi juga diajak untuk membangun semangat kebersamaan antar mahasiswa yang beragam. 

Setiap anggota kelompok pun juga memiliki keunikannya masing-masing, baik dari warna kulit, bahasa, maupun cara berpikir mereka. Interaksi dalam kelompok yang heterogen ini mampu membuka ruang untuk saling mengenal dan menghargai perbedaan yang ada dalam kehidupan kampus. Kampus, dalam hal ini, berperan sebagai miniatur masyarakat Indonesia, di mana keberagaman menjadi kekuatan dan juga modal sosial dalam persatuan dikehidupan kampus. Hal ini dapat mendorong terbentuknya lingkungan yang inklusif, di mana setiap mahasiswa merasa diterima dan dihargai tanpa memandang latar belakang budaya atau daerah asal.

Dalam PKKMB FISIP, tagline yang digunakan, yaitu "Menjaga Warisan, Menciptakan Masa Depan", mengandung pesan yang mendalam tentang pentingnya pelestarian budaya apalagi dalam kehidupan kampus. Budaya tidak hanya menjadi identitas suatu bangsa, tetapi juga warisan yang berharga yang nantinya akan membentuk karakter dan cara hidup mahasiswa. Mahasiswa sebagai generasi penerus memiliki tanggung jawab untuk melestarikan budaya melalui berbagai cara, seperti mengenalkan budaya lokal kepada negara lain dengan cara mempromosikannya lewat film, seni pertunjukan, kuliner, dan media digital.

Budaya juga memiliki nilai ekonomi dan sosial yang besar. Dalam sektor pariwisata dan industri kreatif, kekayaan budaya dapat menjadi sumber pendapatan dan membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Oleh karena itu, pelestarian budaya bukan hanya bentuk penghormatan terhadap masa lalu, tetapi juga strategi cerdas untuk membangun masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera.

Lebih dari itu, menjaga keberagaman budaya menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan kampus. Kampus yang majemuk adalah tempat ideal untuk membentuk sikap toleransi, menghargai perbedaan, dan memperluas wawasan. Mahasiswa akan belajar untuk hidup berdampingan secara harmonis, menghindari diskriminasi, dan membangun kerja sama yang sehat antar individu maupun kelompok. Keberagaman ini juga dapat mendorong lahirnya inovasi dan kreativitas, baik dalam bidang akademik maupun kegiatan organisasi kemahasiswaan. Dengan demikian, keberagaman budaya bukan hanya kekayaan, tetapi juga modal sosial yang penting dalam membentuk lingkungan pendidikan yang damai, inklusif, dan produktif.

Sebagai penutup, keberagaman budaya yang ada di FISIP UPNVJ merupakan refleksi dari keberagaman bangsa Indonesia yang harus terus dijaga dan dirawat. Melalui kegiatan seperti PKKMB, mahasiswa tidak hanya diperkenalkan pada kehidupan kampus, tetapi juga diajak untuk menyadari pentingnya menghargai dan melestarikan budaya. Dengan semangat “Menjaga Warisan, Menciptakan Masa Depan”, saya yakin bahwa mahasiswa UPNVJ mampu untuk menjadi agen perubahan yang menjunjung tinggi nilai-nilai kebudayaan dalam membangun masa depan yang lebih baik bagi bangsa Indonesia.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun