Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

"I'm Sorry" Tidak Selalu Diucapkan setelah Berbuat Salah Lho

14 Oktober 2021   20:10 Diperbarui: 15 Oktober 2021   11:19 1526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi gambar artikel dari kompas.com

Bahasa Inggris sebagai salah satu bahasa global, semakin digunakan secara luas saat ini. Salah satu faktor pendorongnya adalah karena pesatnya perkembangan teknologi informasi yang membuat nyaris tidak ada lagi sekat-sekat geografis yang memisahkan negara yang satu dan yang lain.

Oleh karena itu, tidak ada salahnya kita juga belajar meningkatkan keterampilan menggunakan bahasa yang satu ini. Bisa dimulai dari hal-hal sederhana di sekitar kita. Bukankah pepatah mengatakan, sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit?

Ada satu hal penting yang perlu kita ketahui saat menggunakan bahasa Inggris. Tidak semua kata dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan secara literal ke dalam bahasa Indonesia atau sebaliknya. Sebenarnya kondisi ini ada pada semua bahasa.

Penggunaan kata I'm Sorry, misalnya. Secara spontan kita pasti akan mengartikannya menjadi saya minta maaf atau maafkan saya. Ini sudah benar, tapi dalam percakapan sehari-hari, penggunaan kata Sorry lebih luas dari sekadar meminta maaf setelah kita melakukan kesalahan. 

Kita bisa menggunakannya sebagai reaksi setelah mendengar sebuah berita duka, misalnya, atau saat meminta lawan bicara mengulang kembali ucapannya.

Nah, berikut beberapa situasi percakapan yang menggunakan kata Sorry di dalamnya. Mari kita simak satu per satu.

Melakukan Kesalahan

Yang ini sudah jelas. Setelah melakukan kesalahan atau hal yang kurang baik, semestinya kita meminta maaf kepada orang lain. Misalnya sebagai undangan, kita terlambat sampai pada sebuah acara, kita mestinya meminta maaf kepada tuan rumah. Atau setelah menjatuhkan sesuatu, kita mestinya meminta maaf kepada pemilik barang.

Tapi saat meminta maaf, kita juga harus menyesuaikan diri dengan situasinya.

Bila berada pada situasi informal, misalnya di lingkungan pertemanan, penggunaan kata I'm sorry sudah cukup. Bisa juga diganti dengan kata my bad atau my mistakes.

Misalnya:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun