Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Komunikasi dengan Pasangan Pakai Teknik Handling Objection? Bisa!

27 Februari 2021   17:00 Diperbarui: 1 Maret 2021   01:00 3126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Komunikasi jadi faktor penting dalam menjaga hubungan dengan pasangan| Sumber: Shutterstock via Kompas.com

Keterampilan terpenting yang dimiliki oleh orang yang akan melakukan HO adalah keterampilan mendengarkan. Begitu pula dengan komunikasi dengan pasangan.

Dengan menjadi pendengar yang baik kita jadi memahami apa sebenarnya masalah yang sedang disampaikan oleh pasangan. Apalagi jika pasangan mungkin saja mencoba menyembunyikan sesuatu, mungkin karena takut kita merasa tidak nyaman atau takut kita salah paham. 

Dengan berbicara sedikit dan mendengarkan lebih banyak, kita jadi punya lebih banyak ruang berpikir untuk mengetahui secara gamblang masalahnya. Kadang terjadi kedua belah pihak lebih mau didengarkan daripada mendengarkan. Jika ini yang terjadi penyelesaian masalah akan semakin sulit tercapai.

Parafrase

Parafrase (pengulangan) adalah cara yang biasa digunakan pada saat konseling atau pemecahan masalah. Caranya adalah dengan mengulangi perkataan orang lain dengan bahasa sendiri lalu meminta konfirmasi dari orang lain tersebut. 

Tujuan dari parafrase untuk meminimalkan terjadinya kesalahpahaman antara penjual dan pembeli saat proses HO sedang dilakukan.

Cara ini juga bisa digunakan saat pasangan Anda memiliki masalah dan Anda berdua akan mencari pemecahan masalahnya. Dengan menceritakan ulang masalah yang dihadapi pasangan, kita dapat meminimalkan potensi kesalahpahaman sehingga proses pemecahan masalah lebih mudah dilakukan.

Fokus pada Masalah dan Solusi

Setelah mengetahui dengan pasti masalah yang sedang dihadapi, fokus pada masalah tersebut untuk mencari solusi bersama, seperti halnya seorang penjual yang berusaha untuk melakukan closing penjualan dengan mengatasi keberatan atau objection dari calon pembelinya dengan tepat begitu penjual mengetahui masalahnya.

Jangan melebar pada hal-hal yang lain, jika tidak ingin pembicaraan menjadi bias dan semakin panjang. Jika ada masalah lain yang ditemukan, bahas terlebih dahulu masalah utamanya sebelum berpindah topik. 

Dengan fokus pada masalah, kita juga lebih mudah mencari solusi terbaik untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Empati

Jangan pikir empati tidak dibutuhkan seorang penjual pada calon pembeli. Penjual juga diharapkan memiliki empati agar dapat lebih memahami perasaan calon pembelinya sehingga mampu mengetahui apa sebenarnya kebutuhan mereka. Untuk pasangan apalagi.

Tapi biasa seiring waktu, masing-masing sudah terlatih untuk mengenal lebih mendalam satu sama lain. Jadi membangun empati mestinya tidak menjadi pekerjaan yang rumit lagi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun