Mohon tunggu...
Pical Gadi
Pical Gadi Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Lebih sering mengisi kanal fiksi | People Empowerment Activist | Phlegmatis-Damai| twitter: @picalg | picalg.blogspot.com | planet-fiksi.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Cokelat Terakhir

13 Februari 2019   21:37 Diperbarui: 14 Februari 2019   21:22 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar dari https://pngtree.com

Delia, siswi paling cantik di SMU Nusantara sedang kebingungan. Dia harus menjatuhkan pilihan antara Dodi atau Gilang. Kedua cowok itu layak mendapatkan hatinya karena mereka punya pesona masing-masing. Dodi itu cowok yang lucu, periang dan tidak sombong sedangkan Gilang itu smart, trendy dan gaul. Keduanya cukup tampan dan baik hati. Cewek manapun pasti tidak bisa menolak pesona keduanya.

Beberapa hari lagi 14 Februari tiba. Sebelum hari itu, dia sudah harus memutuskan akan menerima Dodi atau Gilang sebagai pacarnya.

Setelah menimbang-nimbang dan berpikir cukup lama, dia pun menemukan cara untuk menguji keduanya. Mereka akan diberi pertanyaan sederhana dan siapa yang jawabannya paling menyentuh hati, akan dipilihnya menjadi pacar.

Suatu siang, di sela waktu istirahat sekolah, Delia membawa sebatang cokelat di depan Dodi lalu bertanya, "Dodi, apa yang bakal kamu lakukan kalau ini adalah cokelat terakhir di dunia ini?"

Dodi terheran-heran dengan pertanyaan itu, tapi dia tetap menjawabnya juga.

"Kalau ini coklat terakhir, saya akan menyimpannya baik-baik, Del, kalau perlu ditaruh di kotak kaca anti peluru, anti api, anti badai agar tidak mudah dicuri atau rusak!"

"Buat apa?" Delia mengernyitkan kening.

"Ya, agar orang-orang yang masih hidup setelahnya masih bisa tetap mengenang coklat itu. Coklat kan identik dengan cinta, Del," Dodi tersenyum. "... jangan sampai cinta hilang dari dunia ini."

Delia ikut tersenyum, "Terima kasih, ya, jawaban kamu manis sekali," sahut Delia.

Pada siang yang lain, Delia membawa coklat itu di depan Gilang lalu mengajukan pertanyaan yang sama.

"Gilang, apa apa yang bakal kamu lakukan kalau ini adalah cokelat terakhir di dunia ini?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun