Mohon tunggu...
Pian Firman Hidayat
Pian Firman Hidayat Mohon Tunggu... Guru - Guru di SDN 1 Bojong Timur | Hipnoterapsit | Jasa Web

I like simple life.. Follow IG @rdpian. Zen Enthusiast www.pwkbelajar.id

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Tantangan Hari 38 Tentang Persahabatan Menurut Platon

20 Juli 2021   18:42 Diperbarui: 20 Juli 2021   18:51 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dua hari yang lalu saya berhasil menamatkan buku dari Romo A. Setyo Wibowo yang berjudul Lysis, dialog Socrates tentang persahabatan. Sebuah buku terjemahan dari tulisan yang ditulis oleh Platon sendiri. Membaca teks ribuan tahun lalu membuat saya merasa seperti sedang mengalami peristiwa. Karena kita tahu bahwa sebagian besar platon menulis dengan menggunakan dialog-dialog guru nya sendiri,  yaitu Socrates. 

Awalnya saya membaca buku ini sedikit heran,  karena dialog nya tentang persahabatan diantara dua pemuda. Akhirnya saya mengerti bahwa ketertarikan dua pemuda tadi bukan ketertarikan seksual,  akan tetapi ketertarikan terhadap pemuda yang senior menjadi panutan,  dan pemuda yang junior menjadi pengikut dan menaruh rasa hormat. Persahabatan antara dua pemuda tersebut pada jaman itu sangat lazim. Dan kadang lebih dekat daripada garis ayah-ibu. 

Diawali ketika Hippotales yang saat itu tertarik dengan pemuda tampan dan kaya bernama Lysis. Hippotales yang saat itu berusaha menarik perhatian Lysis dengan memuji mujinya mengajak Socrates supaya berdialog dengan Lysis dengan tujuan Lysis tertarik dengan Hippotales. Socrates membedah dengan lihai makna persahabatan sejati. 

Pertama-tama Socrates menyangkal kalau persahabatan itu didasari dengan yang sama untuk orang yang sama. Seperti yang baik itu bersahabat dengan orang yang baik. Karena masih kita temukan di dunia ini orang jahat yang bersahabat dengan orang baik. 

Kedua menyangkal kalau orang jahat akan bersahabat dengan orang jahat. Karena mustahil orang jahat menjahati orang jahat, dengan demikian putus lah persahabatan mereka. 

Yang ketiga adalah tidak baik dan tidak jahat. Maksudnya adalah orang yang selalu merasa kurang baik, karena itu membutuhkan kebaikan sebagai pihak ketiga untuk mengikat diantara dua pemuda tersebut. 

Dari sini Socrates memberikan definisi persahabatan dengan segitiga persahabatan,  ada dua pelaku,  kemudian yang ketiga nya adalah kebaikan. Persahabatan adalah cinta dua pelaku yang bersama sama merasa kekurangan,  sehingga mengikat persahabatan mereka dengan mengejar kebaikan bersama untuk memenuhi kekurangan masing-masing. 

Seperti persahabatan orang kaya dan miskin.  Orang kaya mengejar rasa kepedulian terhadap orang miskin,  orang miskin memenuhi kekurangan mereka dengan harta dari orang kaya. Persahabatan antara istri dan suami,  masing-masing diikat oleh Nilai Kesetiaan. Selalu ada pihak ketiga yang mengikat. Seperti jargon dalam dunia politik 'Tak ada kepentingan (kebaikan) yang abadi'.  Ternyata memang ada jika kita sandarkan pada 'kebaikan' non materi untuk memenuhi persahabatan kita. 

Ternyata,  selama ini memang saya salah memahami sahabat ini. Akhirnya saya menemukan pencerahan bagaimana mencari dan hidup bersama sahabat saya sendiri tanpa harus memuji mereka,  memberi mereka yang diinginkan karena jika itu yang kita lakukan,  kita sedang berada di fase persahabatan palsu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun