Saat ini belum banyak Tenaga Analis Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) yang memilih untuk memiliki karir di bidang forensik.
Sebagian besar masyarakat sudah tidak asing dengan profesi dokter, perawat, maupun bidan karena bersentuhan langsung dengan masyarakat umum. Namun, terdapat profesi lain yang memegang peranan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat, yaitu ahli teknologi laboratorium medis.
Ahli teknologi laboratorium medis atau yang sering disebut analis kesehatan berperan untuk membantu dokter mengidentifikasi jenis penyakit dan menentukan langkah perawatan yang tepat. Oleh karena itu, menekuni profesi ini membutuhkan kualifikasi di bidang Teknologi Laboratorium Medis (TLM).
Jurusan TLM adalah bagian dari Fakultas Ilmu Kesehatan yang mempersiapkan lulusannya melakukan pemeriksaan, penetapan, pengukuran, serta pengujian terhadap bahan (cairan dan jaringan tubuh). Hal ini bertujuan untuk menentukan jenis dan penyebab penyakit. Selain itu, bidang TLM dapat membantu melihat kondisi kesehatan atau faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan masyarakat melalui sarana laboratorium kesehatan. Salah satu inovasi di bidang ini yang populer sejak pandemi adalah tes PCR.
Prospek kerja Analis Teknologi Laboratorium Medis
Meski jarang terdengar, prospek kerja seorang ahli teknologi laboratorium kesehatan terbilang menjanjikan. Lulusan TLM dapat bekerja di laboratorium klinik, rumah sakit, atau laboratorium forensik sebagai tenaga medis laboratorium.
Kemudian, lulusan Teknologi Laboratorium Medis juga bisa menjadi coordinator laboratorium, quality control di perusahaan makanan dan minuman atau di BPOM, flebotomis atau tenaga medis yang memiliki izin untuk melakukan pengambilan darah (sampling), maupun operator PCR untuk pemeriksaan Covid-19.
Selain bekerja di rumah sakit dan laboratorium, lulusan TLM bisa berkarier sebagai asisten peneliti, penyuluh kesehatan masyarakat, serta peneliti produksi dan pengembangan vaksin. Selanjutnya, lulusan ini juga bisa berkecimpung di bidang penjualan produk kesehatan sebagai sales marketing dan product application untuk alat-alat pemeriksaan kesehatan. Bahkan, lulusan Teknologi Laboratorium Medis bisa menjadi pengusaha dengan membuka laboratorium sendiri.
Peran penting seorang Analis Teknologi Laboratrium Medis dalam membantu penyelidikan Forensik
Menurut data Kepolisian Republik Indonesia tahun 2023, kasus kejahatan di Indonesia meningkat menjadi 4,33% dengan total kasus sebanyak 288.472. Dampak yang paling fatal dari tindak kejahatan yaitu hilangnya nyawa seseorang. Kematian yang terjadi secara wajar ini sering menjadi permasalahan, terutama dalam hal penyelidikan estimasi waktu kematian (post-mortem interval). Lalu, apakah seorang Ahli Teknologi Laboratorium Medis (ATLM) memiliki peran membantu ahli forensik dalam estimasi waktu kematian?
Darah sering kali menjadi spesimen pilihan untuk mendeteksi, mengukur, dan menginterpretasikan obat-obatan dan konsentrasi racun lainnya. Konsentrasi obat-obatan dan racun lainnya dalam darah dapat berguna untuk menentukan konsumsi obat baru-baru ini dan untuk menentukan efek obat pada almarhum pada saat kematian, atau pada saat darah diambil. Hal ini dapat mempersulit penyelidikan ketika seseorang telah mengonsumsi obat resep selama beberapa waktu. Untuk kasus yang melibatkan perawatan di rumah sakit sebelum kematian, sampel darah yang diambil segera setelah masuk dan segera sebelum kematian, juga harus diselidiki terutama ketika keracunan diduga terjadi sebelum masuk ke rumah sakit. Setiap perawatan yang diberikan dapat mengubah hasil uji toksikologi atau membantu dalam penyelidikan.
Darah post-mortem menimbulkan masalah karena kondisinya yang sering berubah-ubah dan perubahan konsentrasi dari satu tempat ke tempat lain di dalam tubuh setelah kematian. Tingkat pembusukan juga dapat mengganggu pengujian karena spesimen ini sulit dianalisis.