Mohon tunggu...
Phephy Berliana Irmamira
Phephy Berliana Irmamira Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Duta Wacana Christian University

Selanjutnya

Tutup

Nature

"Seribu Sungai" Bersama Seribu Kerusakannya

12 Juli 2020   12:47 Diperbarui: 12 Juli 2020   12:59 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Sungai Barito dengan tingkat pencemaran yang cukup tinggi ini akan mengurangi estetika sungai dimana sungai yang seharusnya dialiri oleh air bersih yang segar justru berbanding terbalik menjadi dialiri air yang keruh dan beraroma tidak sedap.

Di balik kerusakan kualitas air sungai yang menjadi bagian dari seribu sungai ini sebenarnya beberapa pihak telah melakukan berbagai upaya seperti diterapkannya peraturan daerah provinsi Kalimantan Selatan yang mengatur tentang  baku mutu air limbah yang masuk ke badan sungai, pelaksanaan ekspedisi susur sungai yang dilakukan oleh tim forum diskusi kongres sungai Indonesia untuk mengukur kualitas air sungai di Kalimantan Selatan yang nantinya hasil dari ekspedisi tersebut dibawa ke dalam forum agar dapat didiskusikan solusi permasalahannya, dan dilakukan monitoring terhadap kualitas air sungai oleh Dinas Lingkungan Hidup untuk memastikan kualitas air sungai telah memenuhi baku mutu yang ditetapkan. 

Dengan berbagai upaya tersebut beberapa pihak telah mengusahakan perubahan yang terbaik bagi sungai Barito, namun masih ada beberapa pihak juga  tidak menaati peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah mengenai baku mutu buangan air limbah. 

Hal ini akan menghambat terwujudnya pemulihan kondisi sungai Barito karena di setiap perubahan memerlukan peran dari seluruh pihak dimana setiap pihak tentunya memiliki peran yang sangat besar terhadap kondisi sungai tersebut. Apabila regulasi ini tidak berjalan dengan baik maka masa perbaikan kualitas sungai dan upaya yang dilakukan juga akan menjadi sebuah kesia-siaan.

Maka dari itu, untuk memulai suatu perubahan yang baik diperlukan beberapa strategi alternatif pengelolaan agar setiap langkah yang diambil menjadi sebuah keputusan tepat yang membawa perubahan menuju ke hasil yang maksimal. 

Salah satu strategi yang dapat dilakukan adalah dengan membangun kerjasama antara masyarakat dengan dinas lingkungan hidup untuk bersama-sama memantau (monitoring) kawasan air sungai dan memberikan sanksi kepada masyarakat yang membuang limbah ke bagian sungai, dan adanya penegasan terhadap pihak-pihak industri mengenai penerapan atau berlakunya peraturan daerah yang mengatur kualitas limbah yang dibuang ke dalam perairan. 

Terciptanya sungai yang bersih dan asri tidak hanya memerlukan dukungan dari pemerintah namun memerlukan dukungan penuh dari masyarakat sekitar (penduduk) juga jadi perlu adanya kesadaran dari dalam diri masyarakat untuk menjaga kondisi sungai. Selain itu juga perlu pengetahuan yang cukup bagi masyarakat akan dampak yang akan ditimbulkan apabila air sungai tercemar karena dampak paling besar akan dirasakan oleh masyarakat sekitar juga. 

Mulailah perubahan dari diri sendiri dan bawalah jiwa positif tersebut kepada banyak orang agar orang lain juga dapat berperan sebagai agen perubahan karena sebagai makhluk sosial untuk melakukan perubahan tidaklah mudah dan tidak bisa dilakukan seorang diri. Jadi, sebagai salah satu masyarakat yang berpendidikan suarakanlah pendapatmu, lakukanlah langkah perubahan, dan tentunya bersama-sama memperbaiki seribu kerusakan dari sungai ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun