Mohon tunggu...
Phedra Hean Bestara
Phedra Hean Bestara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menuangkan pikiran melalui tulisan..

Selanjutnya

Tutup

Diary

Tak Ada Bahagia Ketika Bersamanya

26 Februari 2021   00:07 Diperbarui: 23 April 2021   09:10 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku pernah bahagia, sama seperti kebanyakan orang pada umumnya. Jiwa yang senang ketika mendapat balasan pesan dari seseorang yang spesial. Canda tawa yang bersahutan dan teleponan berjam-jam membuat semakin indah nian.

Namun, semakin hari semakin aneh dengan diriku. Ketika membaca tulisan nasihat, ketika mendengar potongan kajian agama, ketika ibadah tak ada rasa lebih takut kepada yang mengawasiku setiap hari. Iya, Allah.

Ada berbagai perdebatan dalam hati. Saling membalas pesan berikut dengan kata-kata roman kepada lawan jenis yang bukan mahramku menjadi semu. Aku tak merasakan kebahagiaan seperti yang pernah ku lihat di lini masa, ternyata yang ku dapat hanyalah kenikmatan saja. Mencoba jujur kepada Allah dengan iman yang semakin menipis setiap harinya tentang ini semua karena aku tak ingin kehilangan Dia karena dia.

Selepas itu doa terkabulkan. Kejujuran hati ini terijabah. Seseorang itu dilamar secara diam-diam di belakangku. Iya, aku mengetahui itu semua setelah mendapat petunjuk dari-Nya. Mungkin, hampir semua orang sedih ketika calon pasangan hidupnya dilamar atau melamar orang lain. Tetapi tidak denganku. Aku bahagia, sangat bahagia. Bagaimana tidak? Aku menemukan ketenangan lagi dalam hidup, bersyukur akan iman ini yang kembali naik. Sujud syukur; berterima kasih kepada Yang Maha Baik.

Ternyata benar, ketika kejujuran membuahkan hati yang damai, bahkan yang terpenting Allah itu sangat baik. Allah tahu apa yang kita mau, Allah tahu kita mampu menghadapi ujian yang diberikan-Nya.

Aku bersyukur. Setelah hari-hari berlalu, mereka yang pernah ada di cerita dalam hidup ini, Allah buka perlahan semua keburukannya. Lebih bersyukur lagi, aku sekarang percaya bahwa hikmah pasti akan datang; pasti akan kita lihat sendiri.

Pada akhirnya, semua cerita yang membuat hati tak tenang; bahkan menambah buruk hari-hari setelahnya. Akan hilang, lenyap, dan kembali seperti awal. Iya, cerah..

_____

Karya: Bestara

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun