Mohon tunggu...
Alex Palit
Alex Palit Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Membaca Bambu Mengungkap Makna

Selanjutnya

Tutup

Politik

Benarkah Ahok "Satrio Piningit"?

15 November 2017   21:20 Diperbarui: 15 November 2017   22:04 1331
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ahok (Foto dok Tribunnews.com)

Untuk tidak dibilang peramal atau dukun politik. Sebagaimana dalam tulisan saya berjudul "Satrio Kinunjoro Murwo Kuncoro Dari Bung Karno Kini Ahok" di Kompasiana.com (14/11) yang gunakan rujukan ramalan pujangga Ranggawarsita tentang apa dan siapa "satrio kinunjoro murwo kuncoro".

Di tulisan ini giliran saya juga sengaja memilih gunakan rujukan ramalan Prabu Jayabaya tentang apa dan siapa Satrio Piningit. Adapun prihal judul artikel "Benarkah Ahok Satrio Piningit" mengacu sebagaimana tafsir teks ramalan Jayabaya tentang apa Satrio Piningit.   

Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa satrio piningit itu adalah sosok ksatria pilihan yang akan muncul bersamaan puncak terjadinya goro-goro gonjang-ganjing zaman edan.

Di sini saya sengaja tidak ingin mengurai panjang lebar apa yang dimaksud "Zaman Edan" munurut ramalan Jayabaya, dan apa yang dimaksud dengan zaman "Kalabendu" menurut ramalan pujangga Ranggawarsita. Pastinya pembaca sudah banyak yang paham dengan ungkapan istilah tersebut. 

Di sini justru saya ingin mengajukan pertanyaan benarkah hura-hura pesta demokrasi Pilkada DKI Jakarta 2017 yang dikatakan sebagai pilkada rasa pilpres menandai fenomena zaman edan kalau kita merujuk sebagaimana diurai di ramalan Jayabaya atau Ranggawarsita.

Munurut ramalan Jayabaya maupun Ranggawarsita, pada saat gonjang-ganjing zaman edan (kalabendu) ini mencapai peuncaknya, di situ disebutkan, saat itu akan muncul ksatria pencerah yaitu satrio piningit, figurisasi sosok pemimpin yang dirindukan rakyat.

Dalam ramalan Jayabaya disebutkan bahwa satrio piningit adalah sosok kesatria yang berjiwa atau memiliki tiga karakter; "Satria Bayangkara", "Satria Panandita",dan "Satria Raja".

Adapun Satria Bayangkara adalah sosok kesatria bersikap adil dan mengayomi. Satria Panandita adalah sosok kesatria yang jujur, adil, tegas, dan amanah. Satria Raja adalah sosok kesatria berjiwa negarawan atau abdi negara yang mengabdi demi rakyat, bukan abdi negara demi kekuasaan yang korup.

Kira-kira begitulah ramalannya. Tinggal bagaimana kita menafsirkan tafsir teks ramalan tersebut dalam konteks kekinian yang terhubung dengan realitas politik hari ini.

Termasuk bagaimana kita menafsirkan hura-hura Pilkada DKI Jakarta 2017 sebagai pilkada rasa pilpres dalam konteks zaman edan sebagaimana disebutkan di ramalan Jayabaya maupun Ranggawarsita.  

Termasuk adakah kebenaran Ahok yang kini sedang menjalani dipingit 2 tahun penjara adalah sosok satrio kinunjoro murwo kuncoro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun