Mohon tunggu...
PETRUS PIT SUPARDI
PETRUS PIT SUPARDI Mohon Tunggu... Penulis - Menulis untuk Perubahan

Musafir di rumah bumi Papua

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merajut Kisah yang Menghidupkan dalam Keluarga

28 Mei 2020   23:30 Diperbarui: 28 Mei 2020   23:47 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia merupakan makhluk sosial. Sejak awal kehidupan di rahim Mama, manusia sudah tergantung pada orang lain. Di dalam keluarga, manusia lahir, hidup dan bertumbuh. 

Di dalam keluarga itu pula manusia mulai merajut kisah hidupnya. Hidup manusia menjadi kisah yang memberikan kehidupan atau menuju jurang kematian tergantung pada lingkungan keluarga tempat manusia lahir, bertumbuh dan berkembang. 

Keluarga menjadi tempat manusia memulai kisah hidupnya. Karena itu, hidup menjadi cerita bermula di dalam keluarga.  

Dunia dewasa ini memberikan ruang kebebasan kepada manusia untuk menentukan pilihan hidupnya. Apakah manusia akan mengisi ruang hidupnya dengan sikap, perilaku dan tindakan yang membawa dirinya dan sesamanya kepada jalan hidup dan damai sejahtera? 

Apakah manusia akan tercebur ke dalam kebebasan demi kenikmatan sesaat yang membawa dirinya dan sesamanya kepada jurang maut? Setiap pribadi memiliki kebebasan memilih, memutuskannya dan menjalankannya seturut kehendaknya. Pilihan hidup seseorang sangat ditentukan oleh lingkungan keluarganya.

Siapakah manusia itu? Kitab Kejadian mengisahkan bahwa manusia merupakan citra Allah (Kejadian 1:26-27). Pada diri manusia tertera gambar dan rupa Allah. 

Manusia, apa pun dirinya, suku, agama, budaya dan status sosialnya merupakan pribadi luhur dan mulia di hadapan Allah. Karena itu, sejak dalam rahim Mama, manusia perlu mendapatkan pengasuhan, pendampingan dan pendidikan yang memadai sehingga ia dapat memahami dirinya, menerima keberadaannya dan bersyukur kepada Allah atas segala anugerah hidupnya.

Seluruh proses pertumbuhan dan perkembangan manusia berlangsung di dalam keluarga. Setiap pribadi manusia memulai kisah hidupnya di dalam keluarga. Karakter kepribadian seseorang sangat ditentukan oleh situasi pendidikan di dalam keluarganya. Apabila keluarga harmonis, maka anak-anak akan bertumbuh secara seimbang, baik aspek rohani maupun jasmani. Kelak, mereka akan menjadi pribadi yang bertanggung jawab atas hidupnya dan hidup sesamanya. 

Sebaliknya, apabila keluarga kacau-balau, anak-anak akan mengalami penderitaan lahir dan batin. Pada saat dewasa, mereka bisa terjerumus ke dalam dunia kelam. Tampak jelas bahwa keluarga menjadi pusat hidup, pertumbuhan dan perkembangan manusia. 

Karena itu, keluarga Katolik harus menjadi tempat yang membahagiakan bagi setiap pribadi, baik orang tua maupun anak-anak sehingga tumbuh dan berkembanglah semangat cinta kasih, kerendahan hati, kebijaksanaan dan saling melayani satu sama lain.

Hidup menjadi cerita bermula di dalam keluarga, maka setiap keluarga Katolik perlu menempatkan keluarga Kudus Nazaret, Yesus, Maria dan Yosep sebagi visi membangun keluarga. Setiap pribadi dapat belajar pada keluarga sederhana Nazaret. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun