Menjadikan Rumah sebagai Sekolah Kedua: Peran Keluarga dalam Program Kesetaraan
Pendidikan kesetaraan seperti Paket A, B, dan C di PKBM hadir sebagai solusi bagi mereka yang terlewat kesempatan belajar di jalur formal. Namun, keberhasilan program kesetaraan tidak hanya bergantung pada lembaga pendidikan, tetapi juga pada dukungan keluarga. Rumah yang kondusif akan menjadi sekolah kedua yang membantu peserta didik kesetaraan meraih cita-cita.
Mengapa Rumah Penting?
Bagi peserta didik kesetaraan, belajar bukan hanya tentang hadir di kelas PKBM. Mereka sering kali harus mengatur waktu antara pekerjaan, tanggung jawab keluarga, dan kegiatan belajar. Di sinilah peran rumah sebagai tempat belajar sangat menentukan. Suasana rumah yang mendukung, perhatian orang tua atau keluarga, serta komunikasi yang baik akan meningkatkan motivasi dan kedisiplinan belajar.
Peran Keluarga yang Bisa Dilakukan
Menciptakan Lingkungan Belajar yang Kondusif
Keluarga bisa menyediakan ruang sederhana yang nyaman untuk belajar, meski hanya meja di sudut rumah, agar peserta didik lebih fokus.Memberikan Dukungan Moral
Orang tua atau keluarga sebaiknya aktif menanyakan kemajuan belajar, mendengarkan keluhan, serta memberikan semangat ketika peserta didik menghadapi kesulitan.Mengatur Waktu Bersama
Bantu peserta didik membuat jadwal belajar yang sesuai dengan aktivitas harian mereka. Waktu belajar yang teratur akan menumbuhkan kebiasaan disiplin.Menjadi Teladan
Orang tua yang peduli pada pendidikan, misalnya membaca buku di rumah, akan menjadi contoh nyata pentingnya belajar seumur hidup.
Dampak Positif Keterlibatan Keluarga
Penelitian dan pengalaman praktisi PKBM menunjukkan, peserta didik kesetaraan yang mendapat dukungan keluarga memiliki angka kehadiran lebih baik, nilai yang lebih stabil, serta lebih percaya diri dalam menyelesaikan program kesetaraan. Selain itu, hubungan keluarga juga menjadi lebih harmonis karena terbangun komunikasi positif.