Mohon tunggu...
Perwita Suci
Perwita Suci Mohon Tunggu... Freelancer - Student

Happiness Girl

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Mimpi Besar Mas Nadiem Makariem

11 Maret 2020   23:29 Diperbarui: 11 Maret 2020   23:27 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini nama mentri Pendidikan dan kebudayaan Nadiem Makariem sering banget muncul di headline berita nasional. Pasalnya belum lama ini Mas Nadiem diseret sebagai dalang adanya fitur GoBills untuk bayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP). Karena dianggap mas Nadiem ikut andil dalam adanya fitur bayar SPP via GoPay ini. 

Namun, mantan CEO Gojek ini mengaku bahwa adanya fitur GoBills untuk memebayar uang SPP adalah murni dari ide bisnis Gojek, tidak ada hubungan dengan dirinya yang kini menjadi Mentri Pendidikan dan Kebudayan, Mas Nadiem mengatakan pendapatnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan anggota DPR RI, beliau juga menyatakannya dalam siaran Mata Najwa. Anyway.. 

Mas Nadiem juga menjelaskan bahwa sistem pembayaran menggunakan dompet digital adalah salah satu cermin adanya teknologi digital yang canggih. Bahkan Mas Nadiem juga berharap dengan adanya dompet digital bisa memudahkan para wali murid membayra iuran sekolah.

Selain perkara Go-Pay.. mas Nadiem juga punya mimpi yang uwoow buat dunia Pendidikan Indonesia looh.. dalam meetingnya bersama para wakil rakyat di senayan, Mas Nadiem mengatakan bahwa dirinya ingin agar bahasa Indonesia bisa menjadi lingua franca (bahasa pengantar) di Asia Tenggara.. Wuiiih kebayang dong kerennya kalau bahasa Indonesia beneran bisa jadi bahasa pengantar se-Asia Tenggara.

By The Way, bahasa pengantar itu kalau dalam KBBI maksudnya bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi, pemberian pelajaran di sekolah, dan lainnya. Jadi nanti kalau kita main ke Asia Tenggara udah ga perlu repot pake bahasa inggris hehe.. dan bisa jadi pelajaran di beberapa sekolah menggunakan bahasa Indonesia.

Mantan CEO Gojek ini nampaknya ingin mengupayakan agar mimpinya dapat terwujud. Mas Nadiem bilang kalau mimpinya tadi sudah masuk rencana di Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbud. Sampai saat ini sih, Kemendikbud masih mendalami startegi- strategi untuk mewujudkan hal tersebut.

Mas Nadiem juga bilang kalau salah satu strategi yang dilakukan untuk mewujudkan agar bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar di Asia tenggara adalah dengan melakukan inovasi dengan mengadaptasi bahasa dan kultur lain agar menjadi jembatan antara bahasa Indonesia dengan mancanegara.

Dalam kalimat terakhirnya, Mas Nadiem tak ingin mengumbah harapan yang terlalu besar. Mas Nadiem mengatakan bahwa dirinya juga tidak dapat memastikan target ini dapat tercapai. Yaah.. karena masih dalam tahap pembahasan, kita masih harus tunggu episode selanjutnya dari mas Nadiem.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun