Mohon tunggu...
Muhamad Adib
Muhamad Adib Mohon Tunggu... Buruh - Wong Alas

Jadikan masyarakat desa hutan,nafas Pembangunan Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Tenaga Kesehatan adalah Garda Terahir Melawan Corona

10 April 2020   13:14 Diperbarui: 10 April 2020   13:26 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Lebih baik memastikan seluruh warga tinggal di rumah dengan ketercukupan pangan, ketimbang setiap hari menunggu berita jumlah orang yang positif terpapar dan meninggal dunia Lebih baik para pejabat mendengarkan laporan warga yang butuh bantuan pangan  dan di liput media sehingga bisa diatasi  dengan segera daripada konfrensi pers tentang perkembangan wabah yang semakin mendunia"

Karena yang bisa mengalahkan corona bukan Rumah Sakit,  APD, Disinfektan dan Masker , tetapi tetap tinggal di rumah dan bergembira bersama keluarga dengan ketersediaan bahan pangan yang cukup tanpa takut kelaparan.

Benar, bahwa tenaga kesehatan seperti dokter spesialis, dokter umum, bidan dan perawat memiliki peran yang sangat penting dalam mengatasi wabah corona. Karena itu menjadi kewajiban dan tanggungjawab kita untuk bergotong royong membantu Alat Perlindungan Diri (APD)  bagi mereka.

Tetapi dalam situasi  perang, siapapun lawannya tenaga kesehatan sesungguhnya adalah garda terahir. Dalam perang melawan musuh yang nyata, strategi perang dan kekuatan senjata serta kemampuan tempur prajurit adalah garda terdepan untuk mengalahkan musuh. Berusaha agar prajurit tetap memiliki semangat bertempur dengan ketersediaan senjata dan logistic yang cukup. Dan ketika ada prajurit yang terluka, maka tenaga kesehatanlah yang berperan untuk merawat dan mengobati sampai sembuh.

Demikian pula dalam perang melawan corona, wabah yang tak tampak pandangan mata sesungguhnya adalah sebuah pertempuran antara manusia dengan virus yang kata sebagian orang adalah "tentara Tuhan", maka yang harus kita lakukan adalah menerapkan strategi yang tepat untuk melawan covid 19 dengan pertempuran yang sesungguhnya sederhana. Yaitu tinggal di rumah untuk sementara, Maka senjata yang kita perlukan adalah bagaimana warga tetap tinggal dirumah dengan ketersediaan logistic (pangan) yang cukup. Maka yang harus kita lakukan adalah memastikan bahwa seluruh warga Negara siap bertempur dengan cara tinggal dirumah. Jika ini kompak dan serempak kita lakukan, maka sesungguhnya kebutuhan logistic untuk perang melawan corona tidak butuh waktu berbulan bulan. Cukup satu bulan bahkan 14 hari saja.

Sayangnya saat awal corona datang, dan baru puluhan yang positif terinfeksi, semua perhatian kita focus pada APD. Seolah-olah yang bisa menyelesaikan pertempuran ini adalah tenaga kesehatan. 

Kita lupa bahwa Sistem Pertahanan Negara adalah sistem pertahanan yang bersifat semesta yang melibatkan seluruh warga negara, wilayah, dan sumber daya nasional lainnya, serta dipersiapkan secara dini oleh pemerintah dan diselenggarakan secara total, terpadu, terarah, dan berlanjut untuk menegakkan kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan segenap bangsa dari segala ancaman.

Corona adalah ancaman bagi kita, bagi keutuhan kita berbangsa dan bernegara. Saatnya kita bergerak serempak melawan corona dengan pertempuran yang sesungguhnya menyenangkan. Tinggal di rumah  sambil tetap bekerja dan atau tinggal di rumah sambil menggemakan doa-doa memohon pertolongan kepada Tuhan yang Maha Kuasa dengan ketersediaan pangan yang cukup. JANGAN DI TUNDA. Gugus Tugas kita bentuk sampai di tingkat RT dengan tugas memastikan bahwa seluruh warga memiliki ketersediaan pangan selama bertempur tinggal di rumah. Kita pasti bisa. Karena yang harus kita perjuangkan adalah jangan sampai diantara kita terkena corona. Dan ketika ada yang terkena, maka Rumah Sakit dan tenaga kesehatanlah yang menjadi garda terahir  untuk melakukan penyelamatan.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun