Populasi penduduk Italia saat 30 Desember 2017 adalah 60. 483.973 jiwa, selang tiga tahun secara drastis mengalami penurunan jumlah penduduk akibat coronavirus1. Kejadian itu tentu merupakan kejadian luar biasa diawal tahun dua ribu dua puluh karena Italia Kehilangan 6.820 jiwa per 25 Maret 2020. Dilaporkan bahwa kematian terus meningkat sehingga kota Italia harus dilockdown2, banyak gereja, pertokoan dan pusat keramaian lainnya yang harus ditutup agar memperkecil penyebaran covid 19. Dalam sehari angka kematian mencapai ratusan dan ini seperti tidak manusiawi, penampungan jenasah tidak mencukupi semua ruangan rumah sakit di Italia sehingga kapela3 digunakan sebagai tempat penampungan jenasah. Pemakaman yang pilu namun tidak dihadiri sanak keluarga, hanya terdengar doa doa yang terus bertaburan di langit langit atap rumah sembari menyisihkan air mata dari kejauhan. Tidak ada yang pernah membayangkan bahwa negara yang melahirkan keagungan cinta Romeo dan Juliet ini akan terporak poranda oleh wabah covid 19.
Lalu bagaimana dengan para medis disana ? mereka bahkan tidak tahu kapan harus makan atau mandi, seluruh waktu hanya digunakan untuk berperang melawan covid 19. Para medis memang adalah barisan terdepan yang bertugas untuk misi kemanusiaan tanpa pandang bulu. Selain itu, warga masyarakat kota Italia yang dinyatakan negativ terhadap covid 19 tetap menjalani aktivitas karantina mandiri di rumah. Walau hanya melakukan aktivitas dari rumah, sama sekali tidak mematahkan semangat mereka untuk mendambakan Italia seperti sedia kala. Penuh nyanyian dari sisi lorong jendela yang mereka nyanyikan dan saling menguatkan dengan berseru Forza Italia, Forza Italia4. Peristiwa ini tentu akan dikenang sebagai perlawanan oleh warga Italia. Namun, sejak 1922 – 1943, rakyat Italia sebenarnya pernah melakukan penyerangan tetapi penyerangan itu adalah melawan resim fasisme5 Italia, dimana rakyat Italia dikoyakan oleh ke6pemimpinan Benito Mussolini6 dan menentang gerakan liberalisme7 dan sosialisme8, Fasisme menerapkan sistem kepatuhan berlaku tanpa pengecualian berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak. Oleh karena sistem yang tidak menguntungkan rakyat maka dilakukan perlawanan oleh kelompok rakyat di Italia yang menamai dirinya Partisan9. Kelompok ini rela menyerahkan nyawa mereka untuk kemakmuran Italia, hal itu tentu tidaklah berbeda dengan apa yang telah dilakukan oleh para medis Italia saat ini. Lagu berjudul Bella Ciao10 adalah roh penyemangat para partisan yang memberi arti untuk tetap berjuang walaupun berpisah dengan sang kekasih hatinya, hanya sepenggal pesan yang disampaikan yaitu “dan jika Aku mati sebagai partisan, kau harus menguburku di gunung. Di bawah bayangan bunga-bunga yang cantik”
Akh… partisan, dalam keyakinan ini, semangat mu tentu berkobar kobar merasuki jiwa para medis yang terus pontang panting menyelamatkan nyawa manusia di Italia…
Indeks Kata :
- Coronavirus adalah virus yang menyebar secara global dan mematikan. virus ini juga dinamakan covid 19/ corona virus dieses 2019
- Lockdown berarti mengunci segala aktivitas
- Kapela adalah ruang berdoa bagi umat Katolik
- Forza Italia adalah sebutan penyemangat untuk Italia/ Ayo Italia !
- Fasisme adalah paham yang berdasarkan prinsip kepemimpinan dengan otoritas yang mutlak, dimana perintah pemimpin dan kepatuhan berlaku tanpa pengecualian
- Benito Mussolini adalah pemimpin fasisme Italia
- Liberalisme adalah ideologi tentang kesamaan dan kebebasan hak
- Sosialisme adalah suatu sistem ekonomi dimana semua orang berhak mendapat pekerjaan namun dibayar sertara atas apa yang dikerjakannya
- Partisan adalah kelompok/gerakan yang menentang kekuasaan fasisme Italia
- Bella Ciao adalah sebuah lagu yang sering dinyanyikan oleh partisan diyakini sebagai spirit perjuangan
Sumber Sumber :
http://www.berdikarionline.com/bella-ciao-lagu-perlawanan-dari-italia-yang-mendunia/
https://www.facebook.com/asmat.martin
https://www.instagram.com/asmat.martin
https://www.worldometers.info/
