Mohon tunggu...
Bayu Segara
Bayu Segara Mohon Tunggu... Administrasi - Lihat di bawah.

Penulis saat ini tinggal di Garut. 0852-1379-5857 adalah nomor yang bisa dihubungi. Pernah bekerja di berbagai perusahaan dengan spesialis dibidang Layanan & Garansi. Sangat diharapkan jika ada tawaran kerja terkait bidang tersebut . Kunjungi juga blog saya di: https://bundelanilmu.blogspot.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Ayo Kakak, Mau Belajar Ilmu Pelet? Masuk Sini Aja!

7 November 2012   12:08 Diperbarui: 16 April 2019   18:33 16720
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia


Ilmu pelet adalah ilmu idaman para pecinta yang minder  kalau tidak dibilang pengecut baik lelaki maupun perempuan. Dengan ilmu ini mereka dapat memaksa seseorang yang tadinya tidak menyukainya berbalik 360 derajat mencintainya. Oleh karena hal tersebut, banyak orang yang ingin memanfaatkan ilmu ini, baik dengan cara mendatangi dukun atau berusaha sendiri memiliki ilmu ini dengan berguru  kepada guru pelet.

Walau sebenarnya urusan dengan ilmu pelet ini banyak yang lucu dan diluar akal sehat namun orang-orang yang menjalaninya dengan sadar melakukannya. Seperti mandi kembang tengah malam, mengambil sisa potongan rambut si korban, mandi di tujuh sumur yang gelap dan dingin atau melakukan puasa yang tidak ada tuntutan agama dan ritual-ritual lainnya yang jika dalam keadaan biasa, mungkin yang ingin menjalani pelet memelet ini tidak mau melakukannya.

Memang terkadang cinta itu buta hingga membuat gelap mata dan pikiran. Sehingga hal-hal yang tidak perlu dilakukanpun dengan semangat dilakukannya. Tidak sedikit orang yang rela mengeluarkan biaya dan menghabiskan waktu untuk terciptanya angan-angan yang diinginkan.

Diantara orang-orang itu mungkin saya adalah salah satunya. Namun saya tidak melakukan hal yang konyol-konyol seperti ngumpulin potongan rambut, mandi kembang tujuh rupa atau mandi tujuh sumur. Karena untuk ngumpulin rambut korban,  terus terang tidak berani.

Dulu, saya mempunyai penyakit minder akut terhadap wanita. Jangankan untuk mengumpulkan rambut, berhadapan dengan orangnya saja, jantung ini serasa mau copot dan berdebar-debar keras. Itu waktu dulu yah pembaca, saat ini sih alhamdulillah .... masih juga hehe. Namun ketidakpedean ini lumayan berkurang ketika mencoba mengamalkan ilmu pelet, mau tau kisahnya mari kita simak cerita saya ini.

Selepas sekolah, waktu sebelum kuliah saya pernah bekerja dengan Uwak saya di Bandung. Di belakang rumah ada saudara dari Uwak perempuan, sesekali kalau saya libur, maen ke rumah tersebut. Di sana saya berkenalan dengan seorang lelaki sebut saja namanya AA.

Ia adalah pacar dari saudara saya, asalnya dari Banten. Seringkali saya ngobrol dengan dia karena orangnya enak untuk diajak ngobrol. Dari banyaknya obrolan, suatu kali dia bercerita kalau ia mendapatkan cinta saudara saya ini dengan cara yang tidak wajar yaitu dengan ilmu pelet. Sebagai anak kemaren sore, saya sangat antusias mendengarkan dan penasaran dengan ilmu itu.

Kata dia, hanya dengan sebuah jambu, bacaan bismillah dan keyakinan bahwa saudara saya itu akan menjadi pacarnya, maka dengan penuh percaya diri, iapun memberikan jambu tersebut kepada saudara saya dan hasilnya merekapun jadi pacaran. Di pikiran saya saat itu adalah rasa kagum, hebat nih orang, gak salah kalau dia orang Banten.

Walau sudah terbuka lebar rahasia cara dia memelet saudara saya tetap saja saya masih penasaran dan meminta dia mengajarkan ilmu pelet yang lainnya. Maka dengan senang hati dia memberikan bacaan yang harus diwiridkan oleh saya sebanyak 1000x. Lugunya saya, sayapun manut dan meyakini bahwa apa yang dia ajarkan itu benar adanya.

Kunjungi juga: Aneka Informasi dan Cerita yang Menarik dengan Klik Tautan Ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun