Humas di Mata Anak Muda: Bukan Cuma Soal Bicara di Depan Umum

Ketika mendengar kata "Humas" atau "Hubungan Masyarakat", bayangan sebagian besar orang terutama anak muda, mungkin langsung tertuju pada seseorang yang tampil rapi, jago bicara, dan bisa berdiri percaya diri di atas panggung sambil memegang mikrofon. Namun sebenarnya, dunia Humas jauh lebih luas dan menarik dari sekedar urusan berbicara di depan umum.

Humas atau Public Relations (PR) adalah profesi yang menuntut kemampuan membangun hubungan antara organisasi dan publiknya. Tidak hanya soal menyampaikan informasi, tetapi juga tentang bagaimana menciptakan citra yang positif, menjaga reputasi, dan menangani krisis komunikasi secara bijak. Dalam praktiknya, banyak anak muda saat ini yang sudah cukup akrab dengan peran dan keterampilan yang dibutuhkan di dunia Humas tanpa mereka sadari.

Contohnya, saat seseorang merancang unggahan Instagram yang konsisten dengan personal branding-nya, atau ketika membuat konten kreatif untuk meningkatkan engagement, itu adalah bentuk kecil dari strategi komunikasi yang juga diterapkan dalam dunia PR. Bedanya, di Humas, aktivitas ini dilakukan dalam skala yang lebih luas, dan mewakili organisasi atau tokoh publik tertentu.

Banyak yang mengira bahwa menjadi Humas harus ekstrovert dan pandai bicara. Nyatanya, tidak semua bagian dari pekerjaan ini menuntut tampil di depan umum. Di balik layar, seorang Humas juga harus bisa menulis dengan baik, menganalisis situasi sosial, memahami tren digital, dan berpikir strategis. Kemampuan seperti menulis siaran pers, menyusun kampanye komunikasi, hingga menjalin hubungan dengan media sangat penting untuk menunjang keberhasilan sebuah organisasi dalam berkomunikasi.

Menariknya, dunia PR kini semakin terbuka bagi anak muda. Seiring berkembangnya media sosial, cara berkomunikasi pun berubah. Humas tidak lagi terpaku pada pendekatan formal, melainkan mulai mengadopsi gaya yang lebih santai, inklusif, dan relevan dengan budaya digital. Perusahaan-perusahaan modern saat ini justru mencari praktisi PR yang melek teknologi, aktif di media sosial, dan peka terhadap dinamika generasi milenial dan Gen Z.

Menurut laporan Edelman Trust Barometer 2024, generasi muda kini menjadi salah satu pihak yang paling dipercaya untuk menyampaikan pesan publik, karena dianggap lebih otentik dan memiliki kedekatan emosional dengan audiensnya. Hal ini menunjukkan bahwa anak muda memiliki peran penting dalam membentuk arah komunikasi organisasi di masa depan.

Jadi, jika kamu tertarik pada dunia komunikasi, suka berpikir kreatif, dan ingin bekerja di bidang yang memungkinkanmu terlibat langsung dalam membangun citra publik, maka Humas bisa menjadi pilihan karier yang menyenangkan sekaligus menantang. Dunia Humas bukan hanya soal tampil di depan kamera, tapi tentang bagaimana kamu bisa menyampaikan pesan yang bermakna, membangun kepercayaan, dan menciptakan hubungan yang kuat antara institusi dan publiknya.

Humas bukan profesi kuno. Justru di tangan anak muda, Humas bisa menjadi lebih segar, relevan, dan berdampak.