Bagi pembaca fanatik Kompas.com, mulai hari ini Anda akan menemukan gate baru Kompasiana di welcome page portal berita tersebut. Bila selama ini gate Kompasiana ada di kaki welcome page, sekarang derajatnya dinaikkan menjadi bagian dari "Berita Pilihan". Bagi para Kompasianer, ini tentu berita menggemberikan mengingat tulisan warga biasa berkemungkinan nangkring di mainstream media seperti Kompas.com. Apa keuntungan upaya menampilkan tulisan atau laporan warga biasa di Kompas.com?
Selama ini "Berita Pilihan" yang bisa dikostumisasi (customize) pembaca itu menampilkan delapan berita di Kompas.com. Dengan tampilan baru ini dua di antaranya diisi oleh tulisan/laporan warga Kompasiana. Dua tulisan warga Kompasiana (Kompasianer) di halaman depan Kompas.com ini dijamin tidak akan tumpang-tindih dengan tiga tulisan lainnya di kaki welcome page Kompas.com yang selama ini ada.
Dari mana dua tulisan Kompasianer itu diambil dan bisa mendapat "kehormatan" nangkring di halaman depan Kompas.com? Tidak lain dari headline (HL) pertama dan HL kedua Kompasiana yang secara otomatis akan tampil di Kompas.com dengan penanda tertentu, yakni ikon Kompasiana (huruf "K" di dalam bubble). Untuk saat, dua tulisan Kompasiana itu ditempatkan di baris keempat (terakhir) "Berita Pilihan" Kompas.com tersebut.
Adakah keuntungan dari penempatan dua tulisan Kompasianer di halaman depan Kompas.com? Tentu saja ada, yakni keterbacaannya yang semakin meluas. Sebagai portal berita berperingkat 10 Alexa, Kompas.com jauh lebih banyak pembacanya dibanding Kompasiana yang masih berperingkat di 30-an. Dengan munculnya tulisan Kompasianer di welcome page Kompas.com, dipastikan keterbacaannya akan semakin bertambah dibanding hanya "bermain" dan nangkring di Kompasiana.
Itu satu hal. Hal lain, tulisan warga biasa bisa bersanding dan sejajar dengan tulisan wartawan profesional Kompas.com dengan menempati tempat terhormat di halaman depan. Untuk itulah dua tulisan Kompasianer yang bisa nampang di Kompas.com itu bukan tulisan biasa, melainkan dua tulisan HL itu tadi, yakni HL pertama dan HL kedua. Inipun dengan tambahan catatan, bahwa yang menempati HL satu dan HL dua itu adalah Kompasianer dengan status terverifikasi. Secara mekanistis dan sistematis, admin hanya akan memilih dua HL dengan penulis yang sudah terverifikasi agar nantinya bisa tampil di "Berita Pilihan" Kompas.com.
Mungkin ada yang bertanya, mengapa harus Kompasianer yang terverifikasi? Tidak lain karena untuk memudahkan komunikasi antaradmin Kompasiana dengan Kompasianer terverifikasi tersebut jika kelak ada pertanyaan pembaca atas konten tulisan tersebut. Karena di Kompas.com juga ada interaktivitas berupa fitur komentar, maka sangat dianjurkan para Kompasianer untuk menanggapinya. Tetapi, akan lebih baik kalau pembaca Kompas.com menaruh komentar di Kompasiana, sehingga interaktivitas terjadi di Kompasiana.
Hadirnya dua HL Kompasiana di "Berita Pilihan" Kompas.com yang sehari diperkirakan enam sampai delapan artikel, maka dimungkinkan para pembaca Kompas.com yang belum mengenal Kompasiana akan tertarik untuk menjadi penulis, tidak semata-mata sebagai pembaca. Ke depan, admin Kompasiana akan terus memperjuangkan tulisan terbaik Kompasiana dapat menjadi Healine Kompas.com. Dengan demikian derajatnya semakin ditinggikan ke level HL dari sekadar "Berita Pilihan".
Inovasi lainnya adalah, Kompasiana mulai menambahkan fitur "Rekomendasi" yang ditempatkan di bawah artikel. Setiap artikel mendapat delapan rekomendasi artikel terkait yang pernah termuat di Kompasiana. Algoritma yang dikembangkan selain menyangkut rubrik, juga terkait dengan hashtag, nama tempat, nama orang, subjek yang dibahas, dan lain-lain. Seluruhnya mesin (robot) yang bekerja sehingga tidak ada keterlibatan Admin Kompasiana.
Semoga inovasi kecil-kecilan ini akan berdampak besar bagi semangat menulis para Kompasianer di manapun Anda berada.
Salam...