Mohon tunggu...
Pepen Aldi Sopandi
Pepen Aldi Sopandi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hidup adalah pilihan akan tetapi terlalu banyak memilih malah memperburuk keadaan. Anak bangsa yang ingin diakui dunia.. Dan dalam proses menjadi Insan yang sempurna

Ujung pena bisa mengubah dunia

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apakah Dianggap Fenomena Biasa? Masyarakat Tanpa Tuhan

26 Januari 2022   17:15 Diperbarui: 26 Januari 2022   17:19 481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dari sekian banyak fenomena yang terjadi belakangan ini selain masalah pandemi yang diakibatkan oleh virus covid-19 ini atau yang biasa dikenal dengan virus covid ini, banyak sekali pemuka-pemuka agama yang dengan lantang menyurakan suatu hal yang cukup bertentangan bahkan sampai rela menyebar isu-isu yang sama sekali tidak benar seperti jangan mau percaya kalau virus ini ada dan masih banyak lagi yang mana dampak dari yang kita rasakan adalah kita menjadi enggan untuk pergi berobat ke rumah sakit atau dokter.

Isu ini yang menjadi sebuah pelajaran bagi kita bagaimana isu-isu hoaks yang beredar diluar sana seberpengaruh itu di jaman sekarang. Berbeda halnya kalau kita selaku umat yang tidak terlalu beriman pada sistem keagamaan yang akan lebih memeriksa sebuah data dan fakta yang terjadi dilapangan. 

Sekalipun perpolitikan, kekuasaan seseorang amat sangat berpengaruh pada aspek-aspek ini tetapi adapun berita diluar sana virus ini ada dan sangat mengganggu seluruh aspek kehidupan yang sedang kita jalani saat ini.

Seperti pengusaha kerupuk yang mengandalkan usahanya lewat wisatawan baik lokal maupun luar dengan harapan agar produk yang dia kelola biar terjual dengan baik, para petani di segala aspek dengan lonjakan harga yang sangat tinggi di pasaran menyebabkan tindakan kriminal merajalela dimana-mana; semua karena akses dan sulitnya mendapatkan semua kebutuhan kita namun disisi lain ada sebagian pengusaha yang memanfaatkan situasi seperti ini untuk meraup untung yang lebih tinggi, misalnya jasa ekspedisi seperti, J&T, JNE, si Cepat, dan masih banyak lagi yang lainya.

Tetapi hal ini sangat mudah ditangani oleh beberapa negara yang tidak terlalu taat dalam beragama salah satunya adalah skandinavia yang angka kriminal nya cukup rendah sebab kehadiran agama disana cukup rendah, mungkin kita sedikit banyak kan beranggapan bahwa sejatinya agama mengajarkan kita untuk berbuat baik, penuh kasih, dan lain sebagainya tetapi kenyataan di lapangan tidak demikian, justru banyak sekali orang-orang yang memanfaatkan kehadiran agama untuk kepentingan diri nya sendiri.

Misalnya yang terjadi saat ini di kalangan muda membenarkan adanya hubungan seks sebelum adanya sumpah janji atau ijab qabul dengan dalih bahwa kau harus mengikuti semua permintaan seorang suami yang mana pada konteks ini dia yang sudah ada gambaran atau sebuah konsep bahwa dia suatu saat nanti akan menjadi seorang suami terlepas dari kelak dia suaminya atau bukan namun dari beberapa dalil ini menjadi titik sentral mereka mau melakukan itu.

Sejatinya tidak ada yang salah dalam konteks hubungan seksualnya tetapi moral yang asumsi-asumsi yang dia (laki-laki) yang dibawanya mengarah dan menjadikan agama sebagai sebuah fondasi untuk mengelabui penolakan yang akan terjadi ketika dia meminta sesuatu kepada lawan bicaranya dimana pada hal ini adalah perempuan. artinya keberadaan agama sangat yang berpengaruh pada setiap elemen kehidupan kita.

Namun apa yang akan terjadi jika suatu negara yang tidak terlalu menyibukkan dirinya pada sistem agama melihat seluruh fenomena kehidupan ini,dan bagaimana tanggapan atau analisa psikoanalisa dalam melihat kejadian ini. Sebelum mengenal lebih jauh tentang bagaimana cara pandang psikoanalisa terhadap fenomena masyarakat yang tidak beragama disini penulis lebih spesifik dalam buku Masyarakat Tanpa Tuhan karya Phil Zuckerman.

Untuk bisa mengenali bagaimana psikoanalisa membaca sebuah sitem masyarakat yang tidak bertuhan kita mesti mengenal lebih jauh atau setidaknya gambaran apa itu psikoanalisa terlebih dahulu dan siapa penggagasnya. Psikoanalisa adalah sebuah bagian dari ilmu Psikologi yang membahas tentang pikiran seseorang, ilmu sistematis tentang perilaku manusia, dan juga metode perlakuan terhadap perilaku penyakit psikologis atau emosional.

Dalam hal ini Sigmund Freud sebagai pencetus ilmu psikoanalisa yang diikuti oleh Carl Gustav Jung dan juga Alfred Adler mencoba menciptakan nama Psikologi Analisis sebagai sebuah terobosan baru bila dikemudian hari jaraan reud ini menyimpang dan menempuh jalanya sendiri secara independent. Inti garis besar dari psikoanalisanya Sigmund Freud adalah di tiga bagian ini yaitu: Id, Ego, dan Superego.

Id atau yang biasa kita kenal dengan istilah alam sadar adalah suatu keadaan yang hanya sebagian kecil dari selruh alam sadar kita. Freud menunjukan bahwa alam sadar ini jika kita analogikan pada sebuah gunung es itu hanya bagian permukaanya saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun