Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Ramadan

Kenangan Momen Ramadan dengan Lagu Religi Lokal Qasidah Gorontalo

26 Maret 2024   22:16 Diperbarui: 26 Maret 2024   22:25 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Terngiang lagu religi. Dokpri edit Canva

 

Nuansa menyambut Ramadan atau pun sudah sudah memasuki bulan penuh berkah ini pasti punya kekhasannya di masing-masing setiap bumi belahan mana pun. Entah itu dari tradisinya, budaya yang berkembang di masyarakat termasuk dengan lagu-lagu religi yang selalu disetel di sudut mana pun sehingga sangat akrab bila terdengar di telinga dan diselimuti dengan momen datangnya Ramadan. 

Terngiang ngiang di kepala, hingga bila mendengarkannya kembali bersamaan dengan mengingat momen yang telah kita lewati, membuat pelupuk mata menjadi basah, kepala menerawang ke atas, pikiran berkelana menyusuri lembaran indah yang dilatarbelakangi lagu indah sarat makna religi.

Berhubung dengan Ramadan bercerita kali ini edisi hari keenam belas temanya adalah terngiang lagu religi, maka saya akan mengulas betapa kangen dan indahnya masa kecil dalam momen Ramadan berbalut merdu dan syahdunya suasana diiringi lagu religi qasidah lokal kental akan budaya dan nilai nilai moral.

Berikut, saya akan mencoba mengulas satu satu lagu qasidah lokal dari Gorontalo yang terngiang kala momen Ramadan.

Pertama, lagu puasa. Lagu religi mainstream pada masanya di seluruh sudut kota di Gorontalo. Begitu merdu alunan musiknya. Mempertajam makna puasa di bulan Ramadan, Ramadan bulan yang penuh berkah.

Kedua, lagu mongamali, yang artinya adalah mengamalkan. Lagu religi yang tak kalah viral karena lirik di dalamnya sarat akan makna akan pengabdian kepada Allah  sebagai hamba-Nya. Berisi ajakan kepada saudara saudari untuk mengamalkan apa yang diperintahkan oleh Allah SWT di dalam Al-Qur'an.

 

Ketiga, lagu Tumbilotohe. Berisi tradisi unik nan indah, yang diwariskan guna menghidupkan malam Lailatul Qadar dengan sebaik-baiknya sebelum Ramadan berakhir dan berganti dengan syawal. Tumbilotohe merupakan tradisi Gorontalo di 3 malam terakhir bulan Ramadan. Atau disebut dengan malam pasang lampu, di mana lampu lampu dijejerkan di halaman, pagar, maupun di sepanjang jalan menuju masjid, dan di malam itu juga biasanya bocil bocil mulai menyerbu rumah rumah penduduk dengan meminta zakat, atau kata kerennya seperti angpao.

Hanya itu saja yang bisa saya ulas sebagai lagu religi yang terngiang ngiang, sebenarnya masih banyak lagi, namun saya takut tidak mampu untuk bisa mengulasnya sampai tuntas karena akan banjir air mata kala mengingatnya dengan perasaan tulus penuh emosional.

Sekian, terkait terngiang lagu religi versi lokal oleh saya sebagai generasi emas Gorontalo. Semoga dengan adanya lagu lagu religi seperti ini terus memperkaya pemgetahuan, wawasan dan menambah keimanan semangat dalam beribadah menjalankan perintah Allah SWT.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun