Mohon tunggu...
Pende Lengo
Pende Lengo Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi UNG

Gadis Gingsul Gorontalo

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Kisah Tarawih Ramadan 2023 | Day 6

28 Maret 2023   04:17 Diperbarui: 28 Maret 2023   04:31 286
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Shallallah ala muhammad. Shallallah alaihi wasallam

Alhamdulillah sekarang udah masuk puasa hari ke enam. Semoga ke depannya senantiasa sehat wal afiat dalam menjalankan ibadah yang pahalanya berlipat ganda ini. Jangan kasih kendor ya semangatnya. 

Seperti biasa aku akan sedikit berkisah untuk melanjutkan rutinitas ini, menulis kisah kelak akan memotivasi untuk bagaimana memanfaatkan momen yang seharusnya bertahan di memori agak lama. Kisah yang akan menemani malam dingin panjang yang lumayan mengantuk. Kisah tarawih.

Mohon maaf sebelumnya, karena ini nulisnya lambat, semalam sebelum tidur aku tidak sempat. Udah mengantuk sekali mata.

Diceritain dulu ya seharian ada apa yang penting. Pagi pagi habis tadarus Subuh aku langsung pergi ke Hulawa, melanjutkan kegiatan mencuci pakaian yang kemarin tertunda. Selepas itu pada ngerjain tugas kuliah yang tertunda juga terus pada siap siap ke kampus siangnya. Tiba di kampus seperti biasa ketemu kawan kawan, ehh tapi kok agak sepi ni kampus ahh dahlah. Beda ya rupanya ni kawan kawan kalau lagi puasa, agak lemas gitu kelihatannya. Syukur syukur masih pada masuk kelas.

Pulang kampus malah rasa demam, badan sedikit panas dingin. Berbuka di rumah terus shalat. Udah rasa rasa kurang sehat badan, mungkin karena belum tidur walau cuma sedikit. 

Oke jadinya belum shalat tarawih di masjid, shalatnya di rumah. Selesai shalat kakak pada mau ngobrol ngolor ngidul bahas zamannya waktu kelas 6 SD, kenangannya 11 tahun lalu. Bahas kawan kawannya yang gak tahu yang lain sekarang pada di mana. Ternyata kakak masih pada ingat nama nama lengkap mereka. Tapi entahlah sekarang kakak tidak pernah ingin menaruh kenangan itu pada posisi seberang kehidupan, lebih memilih untuk menyimpannya dalam dalam di lautan es, membeku di sana. Dan akhirnya pembicaraan kita ditutup dengan kataku pasti masih ada foto fotonya di komputer sekolah. Bisa pasti untuk meminta melihatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun