Mohon tunggu...
Pendar Bintang
Pendar Bintang Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger and MomPreneur

- CO Founder of Dezavo Indonesia, World Best Hospitality Company - A Blogger based in Bali - A Mommy with Full of Beautiful Surprised IG : @Pendarbintang Email : h.hanila@gmail.com Blog: hanilacorner.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

#8 Mak Comblang

25 November 2012   12:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:41 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Menjadi Mak Comblang tetap selalu menyenangkan, karena setiap client memberikan tantangan masing-masing. Untuk saat ini selain Donny dan Mariska aku juga memiliki client lain, seorang teman penyiar radio yang teramat bawel namun cerdas yang tidak pernah cocok dengan semua calon yang aku sodorkan. Selalu ada alasan untuk dia menolak calon yang aku sodorkan, terkadang dia bilang itu cowok terlalu rapih dan wangi lalu sekalinya diberi calon yang cuek dia bilang berantakan. Nah, di saat diberikan yang cakep, pendiam, rapih dan sopan sesuai dengan gambaran yang dia berikan dia menolak lagi dengan alasan pekerjaannya kurang mapan. Dan ajaibnya, ternyata tidak jauh-jauh dia malah cocok dengan seorang client yang selama ini tidak berani aku sodorkan karena takut dia tolak seperti yang sebelum-sebelumnya. Sedikit aneh, pas kami bertemu melihat foto-foto client yang namanya Andy, sebagai gambaran dia berprawakan ceking, berkacamata dan bertampang lugu, seorang IT. Kalau tahu begini kan gak usah susah-susah, he he he

Ini adalah seni dari pekerjaan seorang Mak Comblang, mengenali client adalah kewajiban dan kita juga harus memiliki feeling tajam terhadap client-client kita. Feeling atau tepatnya intuisi ini dibutuhkan agar kita bisa memberikan pasangan yang cocok untuk client, jadi jangan heran kalau sekarang setiap kali bertemu dengan orang baru pikiranku langsung melayang-layang ke tumpukan foto dan biodata di meja kamarku, kira-kira orang ini cocok dengan clientku yang mana ya…. Tapi, orang itu kan bukan clientku jadi aku gak bisa memaksa dia agar mau aku jodohkan dengan salah satu clientku.

Tapi, seorang Mak Comblang bukan berarti orang yang sukses memiliki pasangan karena ternyata kode etik sebagai Mak Comblang melarang keras kita jatuh cinta pada client sedangkan mayoritas cowok yang aku jumpai adalah client, jadi kapan waktu untuk mencari pasangan untuk seorang Mak Comblang? Entahlah, yang ada sekarang hari-hariku haruslah dipenuhi dengan Terry. Seorang mantan yang merasa dirinya masih mencintaiku dan merasa diriku masih mencintainya, complicated, ya?

Aku bilang complicated karena menjadi sedikit sulit bagiku, disaat ada perasaan Terry tidak begitu mendukung karirku sebagai Mak Comblang. Contoh kasusnya di saat aku bilang ada janji dengan client cowok, semacam konsultasi seperti aku dengan Donny dulu dia selalu ingin ikut. Aku merasa kurang bebas berekspresi dan mengeksploitasi kalau seperti itu dan clientku juga akan merasa kurang nyaman karena mereka membutuhkan privacy oleh karenanya aku selalu bohong kalau ditanya Terry namun bukan karena aku takut, tapi aku tidak suka harus membuang-buang energyku menjelaskan sesuatu ke seseorang yang sebetulnya kalau dipikir-pikir perlu tidak sih aku menjelaskan? Berpamitan padanya? Tidak bukan? Merasa masih mencintai kan belum tentu benar-benar mencintai, lagipula dengan merasa punya perasaan cinta kan bukan berarti dia bisa mengatur-ngatur aku.

Tapi cinta mampu membuat sesuatu yang tidak mungkin menjadi mungkin, percaya?

Bersambung...

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun