Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Beauty Pilihan

Kaum Sarungan, Identitas Muslim

25 Desember 2020   13:29 Diperbarui: 25 Desember 2020   13:43 533
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sarung dipakai saat beribadah lima waktu, bagi santri sarung sebagai kebutuhan primer, karena memakai sarung lebih sering dibandingkan pakai celana panjang apalagi pakai jin. Sarung bagi santri di dalam almarinya lebih banyak, maklum ngaji pakai sarung, sholat pakai sarung, dan saat mau keluar dari pondok pun bukan pakai celana tapi sarung. 

Lain jika santri modern, kalau di dalam pondok pesantren pakai sarung, saat sekolah pakai celana, ngaji madrasah setelah sekolah pakai sarung, saat santai pakai sarung. 

Santri salaf dan modern saat naik bus akan terlihat cirinya, jika santri setengah modern pastinya pakai celana, namun jika santri mondok salaf maka peci hitam, sarungan tetap dipakai walaupun ada dimana-mana. Sarungan menjadi branded mereka sebagai santri salaf atau santri yang getol belajar ilmu kitab kuning dan alat dengan cara klasikal.

Bagi mereka yang hidup di pedesaan maka mukimin sholat jumat paling banyak.adalah penduduk asli desa tersebut, dan mayoritas yang tidak pakai sarung adalah tamu atau pendatang, merasa minder saat berangkat ke masjid pakai celana panjang namun sebaliknya jika masjid berada di perkotaan atau dekat dengan pusat pemerintahan, maka sudah mendekati imbang antara jamaah bersarung dan jamaah bercelana. 

Sarungan saat kerja di kantor pemerintahan hanya ada di Kabupaten Pekalongan dimana tiap hari jumat maka ASN atau pegawai lainnya pakai sarung karena ada ketentuan dari Bupati dengan sarung yang dipakai adalah sarung batik, sebagai promo produk batik pekalongan. 

Mereka yang pakai sarung pastinya lebih rilek dan akan menjadi tameng, hal negatif tidak dilakukan manakalah pakai sarung, malah lebih banyak positipnya dibandingkan negatifnya. Ini artinya sarung benar-benar menjadi identitas warga muslim Indomesoa yang mayoritas beragama Islam. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Beauty Selengkapnya
Lihat Beauty Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun