Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Ngobor Iwak Wayahe Bengi

7 Maret 2020   08:06 Diperbarui: 7 Maret 2020   08:12 245
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ngobor iwak (dok windartosuedi.blogspot.com)

Masih mengenang zaman bujangan, saat bermain teman sebaya, baru baligh saat itu, dan kebiasaan saat malam hari, disaat tidur di musholla, malam harinya bersama-sama dengan teman-temanku ada 8 orang, mencari senter, patromak, dan besi termasuk golok dan cengkrong sebagai senjata sakti untuk obor iwak. 

Obor iwak dilakukan setelah jam 22.00 WIB kulangkahkan kakiku bersama dengan teman-temanku, patromak diisi minyak tanah, dipompa sampai menyala, satunya bawa lampu untuk jaga-jaga saat gelap patromak lalu mati, kemudian senjata untuk memukul iwak bila kelihatan di kali, yang tidak dibawa adalah handphone, maklum saat itu teknologi ini belum ada, masih zaman jaduel.

Melangkah melalui pinggiran kali, lalu patromak di dekatkan dengan kali, termasuk senter mengarah ke kali yang ada, zaman itu belum separah sekarang ini, maklum.pestisida membikin ikan semakin langka dan ularpun semakin punah. 

Bagi yang penglihatannya tajam, dan paham dengan karakteristik ikan, maka dia akan cepat mengenalnya itu ikan krotongan, lele atau belut. Tapi terkadang juga salah, jelas bentuk ular, main bacok saja, setelah di ambil dN ditarik, eh ternyata ular dumung, untuk tidak menggigit, ya wajar lah bikin kaget, belut kok jadi ular, dan kaya gitu sering dan berulang-ulang. 

Sekali bacok kadang-kadang ikannya putus, bahkan belut bisa saja kepalanya tidak ada, hanya badan dan buntut yang ada, dimasukan ke timba, lalu dibawa ke rumah salah satu sahabat saya, dan dicuci kemudian di bakar langsung dikasih kecap sama cabai sudah habis tuh ikan tinggal durinya saja. 

Kebiasaan mencari ikan di malam hari dilakukan jika musim kemarau, karena Irnya asat, dan ikannya dipastikan gampang dicDi, bahkan dapatnya lebih banyak, tapi kalau kemarau di musim bulan menyala,maka ikannya tidak banyak, sedikit malah dapatnya. 

Dunia goler iwak dan gupak iwak pancen asyik wajar saja jika hobi ini masih melekat dan kayaknya perlu diulang dengan cara datang ke pasar, ambil dompet, lalu sodorkan uang ratusan ribu, dapat tuh ikan yang diinginkan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun