Dunia bisa berbahaya dan tidak manfaati, urusan dunia hanya madhorot, makanya orang yang cerdas, ilmuwan tapi tidak berpikir dunia, dapat rejeki alhamdulilah, ga dapat rejeki ya tetap berjuang ikhlas untuk mengamalkan ilmu.Â
Dunia bikin gelap, bikin pusing dan mumet, karena memikirkan dunia, tapi beda dengan membaca kitab, ketika membaca dan mutholaah semakin luas ilmunya dan semakin bertambah pengetahuannya. Belum lagi mereka yang berilmu ingin mendalami terus apa yang dibaca.Â
Orang yang menghafalkan itu akan dapat cahaya, apalagi kalau arahnya ke akhirat maka hatinya jembar, dan jika orang tersebut ketumpuk harta saat di dunia maka semakin redup cahaya kehidupannya.Â
Begitu dijelaskan oleh KH. Subhan Makmun saat pengajian kitab Ta'lim Muta'alim di Masjid Ponpes Assalafiyah Saditan Brebes. Senin (9/12/2019).Â
Tambah kyai Subhan, dulu orang ngaji walaupun 7 kilo tetap himmah akhirat lebih dasyat, berbeda dengan sekarang, belajar ngaji saja kalau motornya kempes, tidak jadi ngaji, padahal jaraknya tidak terlalu jauh.Â
Cita-cita akhirat bisa mendorong semua kebaikan, namun kalau cita-cita ingin kaya di dunia maka akan terbelenggu dan bernafsu untuk menguasainya.Â
Jika hati istiqomah dan tumakninah maka akan muncul gerakan kebaikan, banyak orang alim walaupun sederhana, tapi hidupnya nyaman dan aman. Hidupnya untuk syiar islam dan keluarganya yang diberikan nafkah serta putra putrinya belajar di pondok pesantren semakin berkah dan manfaat.Â
Orang yang hafal kitab dan ilmu yang dipelajari semakin luas maka bisa dipercaya, contohnya jika santri yang percaya diri ujian dan sudah hafal maka saat ujian tidak usah mencontek,karena pada dirinya sudah siap, ibarat tukang bangunan, dengan ilmunya yang dimiliki tidak usah melihat lagi gambar,karena paham cara menghitung luas dan lebar ruangan tersebut dan baginya tidak mudah saat membangun jenis bangunan apapun, karena menguasai ilmunya.Â
Ilmu disamakan seperti ibu, yang memiliki pengabdian, sehingga kalau rakyatnya ingin sejahtera dan maju, maka perbanyaklah ahli ilmu yang mau belajar dan mengamalkan ilmunya dengan baik dan dipertanggungjawabkan lewat keilmuannya.Â
Mereka yang berilmu akan merubah tatanan kehidupan ini, bila seseorang yang nikah ahli ilmu maka sudah sebagian memperoleh jodoh dimana pasangan yang sholeh sholehah. Mereka yang ahli ilmu pasti dicari, belum lagi kalau dapat pasangan yang ahli ibadah dan berilmu luas.Â