Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Berkunjung ke Kampung Penghasil Ikan Gesek Kedungmalang Jepara

21 Juni 2018   08:07 Diperbarui: 21 Juni 2018   08:20 851
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kampung Nelayan Kedungmalang Jepara/Doc Pribadi

Perjalananku menuju kampung kedungmalang jepara dari welahan Jepara butuh 30 menit, mengambil jalan desa, dari bugo hingga sampai kampung kedung. Hampir semua jalan desa yang dilalui sudah di cor beton dan ada juga di pavingblok, begitu besar manfaat dana desa untuk pembangunan di desa. 

Semua akses antar desa tampak terlihat baik, rumah huni warga yang dilalui pun tidak terlihat yang menggunakan dinding geribig, mayoritas lantai keramik, dinding rumah pakai bata dan semen. Ini artinya ada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. 

Terlebih lagi muncul pasar desa terlihat tidak sepi, beberapa warga desanya hilir mudik menuju depan pasar sambil mborong janur untuk persiapan bada kupatan, yakni tradisi yang masih melekat di daerah ini yakni membuat kupat atau lepet lalu saat bada subuh. 

Saatnya sinar matahari mulai tampak,  masing-masing rumah membawa baskom atau terkadang nampan untuk dibawa ke musholla atau masjid, lalu didoakan oleh ulama setempat untuk ngalap berkah atas 7 hari setelah lebaran atau bada kupat. 

Kupat atau lepet yang dibawa nanti ditukarkan kepada warga yang lain, jadi masakannya ditukar dengan masakan warga yang lain. Tradisi ini masih melekat dengan baik. 

Gesek ikan kering/Doc Pribadi
Gesek ikan kering/Doc Pribadi
Kembali ke kampung olahan ikan gesek di kedungmalang, setelah sampai di kampung ini, terlihat dengan jelas, perahu nelayan yang mendarat di pinggiran sungai, sungai ini akses menuju laut lepas jawa.

 Ada pasar ikan yang buka tiap sore hingga pagi dini hari, saat penulis berkunjung hanya terlihat berjejer meja ikan, kran untuk bersihkan ikan, dan didesain lapak ikan layaknya jual beli ikan di beberapa TPI yang ada di kampung nelayan. 

Gesek ikan/Doc Pribadi
Gesek ikan/Doc Pribadi
Rumah berjejeran tanpa ada lahan kosong, mencirikan bahwa kampungkedung jepara ini memang penduduknya sangat padat, walaupun ada beberapa lahan sawaah yang masih menanam padi, namun di bantaran kalinya dibangun warga gubug untuk mengolah ikan laut basah dan ada tempat untuk mengeringkan ikan yang ditaruh di atas bambu. 

Salah satu warga desa kedungmalang Anjas membenarkan bahwa dirinya lahir dan dibesarkan di kampung nelayan ini. Orangtuanya biasa melakukan proses pengolahan ikan basah menjadi ikan kering. Namun semangat dalam mendidik anaknya, sehingga anak nelayan harus sampai selesai ke jenjang perguruan tinggi. 

Harga ikan basah saat musim ikan dengan cuaca baik sangat melimpah ruah, sehingga akan mempengaruhi harga jual ikan basah dan juga ikan kering. Jika stok berkurang di ikan basah maka nilai jual ikan kering akan naik. Sementara ini harga ikan gesek yang kering pasaran antara Rp 10 ribu hingga Rp 20 ribu. 

Rata-rata yang mencari ikan basah adalah suaminya setelah ikan datang kemudoan istri nelayan ini yang merawatnya ikan basah menjadi ikan kering atau dikenal dengan gesek. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun