Mohon tunggu...
bahrul ulum
bahrul ulum Mohon Tunggu... Freelancer - Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Apa yang ditulis akan abadi, apa yang akan dihafal akan terlepas, ilmu adalah buruan, pengikatnya adalah tulisan, ikatlah dengan kuat buruan mu itu. (KBC-01)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Khawatir Ketinggalan Berita, Warga di Pedesaan Pilih Pasang Antene Parabola

6 Maret 2018   14:26 Diperbarui: 6 Maret 2018   15:00 3428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
parabola di daerah pegunungan/doc rosnaindarti.com

Hidup di daerah yang jauh dari perkotaan Kecamatan atau Kabupaten, untuk mendapatkan sinyal antene televisi tentunya menjadi hambatan, wajar jika didaerah pegunungan, sebagaian warga banyak yang membeli antene parabola. Alasan warga beli antene parabola, karena susahnya mendapatkan sinyal televisi dan jika dihitung secara ekonomis maka harga murah karena sekali beli, mereka bisa melihat berbagai jendela informasi dunia yang bisa diakses dari rumah saja, tentunya pilihan televisi bisa menambah pengetahuan dan sumber berita yang dianggap masih aman, dibandingkan jika menggunakan akses internet yang setiap hari harus membayar akses internet lewat pembelian qouta internet.

Mengutif pengertian Antena parabola menurut wikipedia adalah sebuah antena berdaya jangkau tinggi yang digunakan untuk komunikasi radio, televisi dan data  dan juga untuk radiolocation (radar), pada bagian UHF and SHF dari spektrum gelombang elektromagnetik.  Panjang gelombang energi (radio) elektromagnetik yang relatif pendek pada frekuensi  ini menyebabkan ukuran yang digunakan untuk antena parabola masih dalam  ukuran yang masuk akal dalam rangka tingginya unjuk kerja respons yang  diinginkan baik untuk menerima atau pun memancarkan sinyal. 

Antena parabola berbentuk seperti piringan. Antena parabola dapat digunakan untuk mentransmisikan berbagai data, seperti sinyal telepon,  sinyal radio  dan sinyal  televisi, serta beragam data lain yang dapat ditransmisikan melalui gelombang.  Fungsi antena parabola yang umum diketahui oleh masyarakat di indonesia adalah sebagai alat untuk menerima siaran televisi satelit. 

Salah satu pengguna parabola fahmi warga Kelurahan Brebes, tetap memilih pesawat parabola, karena setiap bulan tidak usah membayar biaya langganan, channel televisi juga sedikit lumayan banyak, dan bagusnya jika nonton parabola dengan televisi 42 inch dan speaker aktif yang cukup baik, maka seperti membayangkan nonton film 3 dimensi di bioskop yang cukup terkenal. 

Ditempat terpisah, ada pengguna parabola yang berubah ke  Televisi langganan Atikah, warga Brebes yang bulan ini membayar tagihan indivision, menurutnya kenapa dia dari pesawat parabola terus pindah ke Televisi langganan, karena sinyal di parabola sering diacak, saat nonton sepak bola, kadang-kadang sinyal hilang, sedangkan kalau pakai indivision relatif stabil. Ragam chanel yang ada di program indivion juga menjadi alasan pilihan migrasi, ada 500 channel televisi yang bisa diakses setiap hari, seperti hidup di alam ini dengan mencari informasi yang sangat luas dan terbuka. Wajarlah jika membayar sebulan Rp 110 ribu, bisa mendapatkan informasi yang sangat luas. 

Mungkin tetangganya yang tidak punya indivioon hanya mengandalkan antene biasa seharga ratusan ribu, hanya mendapatkan 10 channel televisi, itupun kalau ada petir (gludug) langsung dimatikan, khawatir nanti pesawat televisinya kena dampak petir, akhirnya harus masuk service kadang juga dijual. 

Punya parabola bukan indikator berarti mereka kalangan keluarga mampu, terkadang ada rumah biasa, tidak alas keramik pun punya parabola, karena teman setiap setiap hari bagi ibu rumah tangga sekarang ini adalah televisi, terasa jenuh jika monoton lihat televisi TVRI saja, mereka ingin meliohat jendela informasi luar negeri agar tidak buta informasi, tapi minimal bisa memahami kondisi perkembangan dunia dari informasi televisi ini.

Untuk memasang satu paket parabola, harga relatif antara satu desa dengan desa yang lain, kisaran Rp 800 ribu hingga Rp 1 juta, itupun tergantung merk pesawat yang dipilih. Saat penulis memasang parabola 3 tahun yang lalu, masih sedikit mahal yakni Rp 1,5 juta, dan sudah ganti merk pesawat untuk menambahkan chanel televisi agar sedikit banyak station yang didapat. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun