Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan Karakter "KURMA"

11 Mei 2023   05:33 Diperbarui: 11 Mei 2023   05:35 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan Karakter "KURMA" di Semarak Merdeka Belajar

Oleh: Penadebu

Pendidikan karakter merupakan bagian penting dari pendidikan yang bertujuan untuk membentuk dan mengembangkan nilai-nilai positif dalam diri individu. Dalam kurikulum merdeka, pendidikan karakter menjadi salah satu fokus utama dalam upaya menciptakan manusia yang berkarakter kuat dan mampu bersaing di era globalisasi.

Dalam kurikulum merdeka, pendidikan karakter diterapkan dengan berbagai metode dan strategi, seperti pembelajaran melalui pengalaman, pembelajaran berbasis nilai, dan pembelajaran kolaboratif. Tujuannya adalah agar peserta didik dapat mengembangkan nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, tanggung jawab, kerjasama, dan kepedulian.

Pendidikan karakter menjadi penting karena memiliki peran yang besar dalam membentuk kepribadian dan sikap seseorang. Dengan memiliki karakter yang baik, individu akan lebih mudah mengatasi berbagai masalah dan tantangan dalam hidupnya, serta mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya.

Saat ini, transformasi pendidikan di Barat sudah semakin berterima, di mana nilai-nilai karakter menjadi bagian penting dalam kurikulum pendidikan. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul dan mampu bersaing di pasar global.

Sementara itu, Jepang menjadi kiblat pendidikan karakter karena berhasil mengembangkan sistem pendidikan yang fokus pada pembentukan karakter individu. Meskipun pada masa lalu Jepang pernah melakukan tindakan yang tidak baik terhadap Indonesia, namun hal tersebut tidak mengurangi nilai dari sistem pendidikan karakter yang berhasil diterapkan di negara tersebut.

Salah satu faktor keberhasilan pendidikan karakter di Jepang adalah pendekatan holistik yang diterapkan dalam proses pembelajaran. Siswa tidak hanya diajarkan materi akademis, namun juga diajarkan nilai-nilai kehidupan sehari-hari seperti sopan santun, kerja sama, dan kepedulian terhadap lingkungan.

Selain itu, pendidikan karakter di Jepang juga didukung oleh peran penting keluarga dan masyarakat dalam membentuk karakter individu. Keluarga dan masyarakat di Jepang memiliki peran aktif dalam mendukung proses pendidikan karakter anak-anak mereka, sehingga nilai-nilai karakter tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara optimal.

Dalam era globalisasi yang semakin kompleks, pendidikan karakter menjadi semakin penting sebagai upaya untuk membentuk individu yang memiliki nilai-nilai positif dan mampu bersaing secara global. Oleh karena itu, penerapan pendidikan karakter dalam kurikulum merdeka menjadi salah satu langkah penting dalam menciptakan generasi penerus yang berkarakter kuat dan mampu menjawab tantangan masa depan.

Kurikulum merdeka atau yang biasa disebut sebagai "Kurma" memang menjadi topik yang hangat diperbincangkan di kalangan pendidik dan masyarakat. Namun, seperti yang disebutkan dalam pernyataan tersebut, pilihan adalah resiko. Sebagai suatu program baru, tentunya terdapat resiko dan tantangan yang harus dihadapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun