Mohon tunggu...
Sutrisno Penadebu
Sutrisno Penadebu Mohon Tunggu... Penulis - Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Sutrisno dengan nama pena Penadebu, ASN di Babulu kabupaten Penajam Paser Utara. Menulis di beberapa media baik cetak maupun online telah menerbitkan beberapa jurnal, prosiding, dan beberapa buku. Kini menjadi pengurus organisasi profesi. Menjadi instruktur lokal dalam kegiatan menulis dan guru inti. Sutrisno dapat dihubungi di: 1. HP/Wa : 081253791594 2. Facebook : Sutrisno babulu 3. Email : sutrisnok809@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Gadis Kolang Kaling

29 Maret 2023   15:51 Diperbarui: 2 April 2023   16:09 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri_Sang Gadis sedang memasak kolang kaling

Oleh: Penadebu

Ada seorang gadis  tinggal di sebelah rumah. Dengan rambut gaya modern yang di cat kuning keemasan seperti layaknya gadis-gadis modern pada umumnya. Dialah Sevia namanya. Sevia lahir di keluarga yang kurang beruntung dan tinggal di rumah kecil dengan tiga saudara kandungnya. Ayahnya bekerja sebagai petani srabutan sedangkan ibunya bekerja sebagai buruh tani untuk mencukupi kebutuhan keluarga.

Sevia tidak memiliki banyak kesempatan untuk memperoleh pendidikan yang layak karena keluarganya tidak mampu membayar biaya sekolah. Namun, Sevia tidak menyerah pada keadaannya. Dia terus berusaha mencari cara untuk meningkatkan kualitas hidupnya dan keluarganya. Namun memang nasib benar-benar belum beruntung hingga dia harus melangsungkan perkawinan muda. Namun Naas apa boleh dikata perkawinannya gagal di tengah jalan. hingga 3 kali melakukan perceraian. Umurnya benar-benar masih sangat belia. Kelas 5 SD Sevia keluar, karena kondisi keluarga harus melangsungkan pernikahan dini.

Ada bagusnya juga prinsip orang tuanya mending nikah muda daripada melakukan maksiat orang tuanya ikut menanggung dosa. Suami pertama pergi meninggalkannya karena memang masih anak-anak dan tidak punya pekerjaan apa-apa. Sementara pagi minum kopi dan merokok. Itu dilakukan berulang-ulang hingga mertuanya merasa jenuh. Akhirnya diusirlah dia dari rumah dengan harapan yang bersangkutan bisa mencarikan nafkah anaknya. Namun malang jika akhirnya suaminya pergi untuk tidak kembali. Dan kepergiannya sudah berbulan-bulan hingga akhirnya cerai.

Singkat cerita setelah menyelesaikan masa idah, nikahlah Sevia dengan seorang yang umurnya di atas jauh. Umurnya hampir sebaya bapaknya. Harapannya Sevia bisa berubah, dan menjadikan suami barunya ini sebagi imam, untuk membimbing ke jalan yang benar. Semua keluarga sangat bangga karena Sevia dapat suami yang mapan, kaya dan dari keluarga terpandang.

Tidak ragu-ragu lagi orang tuanya menerima lamaran sebut saja Giono. Laki-laki itu datang melamar. Giono datang melaamr menggunakan mobil Jazz keluaran baru. Semua keluarganya takjub, menyakini bahwa Sevia akan hidup enak dan bahagia. Tidak akan kandas perkawiannya seperti yang pertama.

Namun kalau melihat kesehariannya, tidak terlihat Sevia menyukai Giono. Maklumlah sudah seperti bapak dan anak saja jika berjalan. Hari setelah lamaran, seminggu kemudian dilangsungkanlah pernikahan kampung. Istilah pernikahan kampung ini adalah pernikahan yang tidak dicatat oleh KUA. Karena salah satu masih di bawah umur. Bisa kena pelanggaran KUHP.

Setelah selesai pernikahan, malam hari ketika tamunya sudah berpulangan semua. Tidurlah Giono di rumah Sevia. Terjadi kegaduhan Giono akhirnya pergi meninggalkan Sevia karena sebenarnya Sevia tidak menghendaki perkawinan itu. Hingga akhirnya Giono tidak pernah kembali sampai sekarang. Perkawinan kandas lagi bukan seumur jagung, melainkan belum seumur tauge.

Seminggu kemudian Sevia sudah mendapatkan gandengan baru yang umurnya sebaya. Dengan perginya Giono karena mendapat perlakukan kurang mengenakan dari Sevia akhirnya memutuskan untuk mencerai tanpa mengucapkan talak apapun. Kepergian Giono dari rumah Sevia itulah jawaban bahwa mereka sudah putus.

Laki-laki ke tiga ini masih anak-anak juga. Wajahnya imut-imut. Kalau ditelisik paling seumuran anak usia kelas 2 SMP. Mereka pacaran tanpa merasa kikuk dan sebagainya. Sebut saja Dahlan. Akhirnya orang tua Dahlan datang dan melamar Sevia. Seminggu kemudian juga dilangsungkan pernikahan kampung. Singkat cerita perkawinan dengan Dahlan diberi momongan 1. Dahlan rajin bekerja di salah satu perkebunan besar di daerahnya. Hingga untuk keseharian terlihat cukup untuk biaya rumah tangganya.

Namun entah kenapa tiba tiba setelah pulang kerja marah-marah kepada Sevia. Hingga akhirnya menutuskan untuk meninggalkan Sevia, dan meminta orang tua Dahlan untuk mencerai si Sevia. Dahlan marah besar karena menuduh Sevia bercinta dengan laki-laki lain. Benar atau tidak yang jelas Dahlan tidak bisa memaafkan Sevia. Hingga akhirnya Sevia harus hidup sendiri bersama anak semata wayangnya. Barangkali umur Sevia saat ini sekitar 18 tahun namun sudah 3 kali gagal dalam perkawinan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun