Kabar buruk diterima ibu-ibu anggota komunitas senam di Bandung Timur. Seiring larangan mengadakan kegiatan yang mengumpulkan massa, maka semua kegiatan senam yang rutin dilaksanakan Jumat, Sabtu, dan Minggu ditiadakan.
Imbauan untuk tidak melakukan kegiatan senam masih terkait dengan antisipasi penyebaran virus corona. Kegiatan senam massal dikhawatirkan bisa menimbulkan penyebaran virus corana, karena terjadi pengumpulan orang dalam jumlah banyak.
Kegiatan senam di Bandung Timur, biasanya dipusatkan di lapangan Lotte, Borma, RSI Al Islam tiap Sabtu dan Minggu. Sementara, di beberapa perkantoran milik pemerintah dan swasta, senam biasa digelar Jumat pagi.
Namun, terhitung Jumat (20/3/2020) semua kegiatan senam tidak diperkenankan. Larangan yang sama diberlakukan di wilayah RT, RW, dan sanggar-sanggar senam.
Kekecewaan yang sama disampaikan Ibu Memed. Dia biasa rutin mengikuti kegiatan senam tiap Sabtu dan Minggu, terpaksa menghentikan aktivitas olahraganya untuk sementara.
"Semoga liburnya tidak terlalu lama. Kondisi kembali pulih dan normal kembali. Kalau kelamaan tidak senam, badan terasa tidak enak. Biasanya senam bisa jadi sarana hiburan menghilangkan kejenuhan," ujarnya.
Ibu Daryati yang mengetahui adanya larangan senam massal, sudah merencanakan beberes rumah saja. Menurutnya, kalau tidak ada kegiatan senam, memilih tinggal di rumah ketimbang bepergian.
Salah seorang instruktur senam, Tien Kartini Herawati membenarkan, tidak akan ada kegiatan senam yang biasa dilaksanakan Jumat, Sabtu, dan Minggu. Dirinya mengaku tidak banyak berbuat lagi, karena imbauan liburnya senam dianggap lebih penting.
"Kita pilih libur dulu, itu lebih baik. Kita juga khawatir dengan penyebaran virus corona. Karena di keramaian orang, hal itu memungkinkan orang saling kontak. Sementara kita tidak tahu dan tidak ada jaminan sehat semua," ucap Ibu Tien.