Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Beruntungnya Anggota DPRD Periode Nanti

13 September 2014   04:08 Diperbarui: 18 Juni 2015   00:50 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14105301041739516112

[caption id="attachment_342380" align="aligncenter" width="620" caption="             Gambar  seorang anggota parlemen yang beruntung bisa tidur lelap di ruang yang sejuk.                                                           Sumber gambar : http://indonesiarayanews.com/foto_berita/kursi%20parlemen.jpg"][/caption]

Anggota DPRD periode pemerintahan baru Jokowi/JK adalah kelompok orang beruntung.Mereka menjadi kumpulan orang paling penting dan terhormat di wilayahnya. Secara psikologis, mereka berada diatas seorang kepala daerah yang paling populer sekalipun.

Sebagai orang penting mereka sejatinya bertindak layaknya orang penting. Namun demikian, kalau pun bertindak tidak layak seperti orang penting, tidak akan mengurangi citra sebagai orang penting. Karena posisi orang penting itu  melekat kuat yang ditularkan secara sistematis dan masif dari kursi bertuah yang didudukinya.

Kumpulan orang tersebut dipilih rakyat secara langsung tanpa diwakilkan kepada siapapun saat rakyat memilih mereka. Jadi soal legitimasi jabatan sudah tak perlu lagi diragukan. Mungkin tuhan di wilayah itupun akan tunduk kepada mereka. Karena suara tuhan adalah suara rakyat, maka otomatis tuhan yang sudah kadung janji mewakilkan kewenangannya hanya bisa mengikuti saja.

Nasib terpilih atau tidaknya seseorang menjadi kepala daerah tergantung kumpulan orang penting ini. Karena di tangan merekalah semua itu ditentukan. Jadi, si kepala daerah itu bisa menempati kursinya karena jasa langsung para anggota DPRD. Bukan jasa rakyat di wilayah itu.

Bila ada seorang bukan politikus yang populer dan diterima ditengah masyarakat, punya prestasi bagus secara profesional maupun kemasyarakatan, punya kemampuan memimpin, berintegritas serta punya kemauan mengabdi pada rakyat belum tentu bisa menjadi kepala daerah walaupun rakyat menginginkannya. Tapi kalau kumpulan orang-orang itu tak menginginkannya maka tidak akan bisa jadi kepala daerah.

Tidak ada jalur independen untuk menjadi kepala daerah. Kalaupun lewat jalur politik (partai) tentu orang tersebut harus bersedia ‘memberi dan meminta’ (bargain position) dengan partai yang mengusungnya dan kepada sejumlah orang di kumpulan tersebut yang terdiri dari beragam partai. Orang tersebut harus mempunyai ‘energi dan gizi besar’ merealisasikannya, yang bisa jadi harus mengorbankan idealismediri sendiri. Adigium “Tidak ada makan siang gratis” sangat kental dalam proses itu.

Setelah menjabat pun nasib kepala daerah tergantung kepada kumpulan orang-orang ini. Setiap tahun harus ‘berbaik-hati’ saat penyampaian laporan tahunan pembangunan. Penilaian subyektif dengan argumentasi politis yang masuk akal diciptakan disini. Walaupun hasil kerjanya sudah sangat bagus, belum tentu akan diterima kalau tak bisa ‘berbaik hati’ sampai membuat hati mereka senang.

Untuk berbaik hati ini ada banyak bentuknya, tentu saja harus sesuai ragam keinginan mereka sebagai individu maupun sebagai wakil partainya, artinya si kepala daerah harus mau melayani mereka secara individu maupun partai mereka.Bentuk pelayanannya bisa berbagai bentuk walau itu harus keluar dari ketentuan hukum. Yang penting mereka untung, dan kepala daerah bisa bekerja dengan tenang.

Posisi sebagai penentu jabatan kepala daerah dan menjadi orang yang selalu dilayani inilah yang membuat para anggota DPRD ini menjadi kumpulan orang beruntung di daerahnya. Dan untuk mendapat untung bukan hanya milik para pedagang saja.

Demikianlah keberuntungan saya mengisahkan ini. Cukup sekian, saya mau cuci tangan dulu. Selamat malam dan salam sejahtera untuk keberuntungan saya semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun