Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humor Pilihan

Jabatan Ketua RT Hanya Cocok untuk Pensiunan

26 Oktober 2021   09:39 Diperbarui: 26 Oktober 2021   09:52 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekejam-kejamnya penjajahan Jepang, mereka masih meninggalkan warisan berharga, yakni model jabatan ketua RT.

Banyak orang berambisi jadi pemimpin daerah seperti Gubernur, Bupati, Walikota, atau Kepala Desa. Segala cara dilakukan, baik etis dan tidak etis,  serta pengorbanan materil dan non-materil yang besar.

Ada fenomena menggelikan ketika banyak dari mereka menolak tawaran jabatan Ketua RT di lingkungan rumahnya. 

Mereka secara tersirat "tidak mau repot"; "sangat sibuk" ; dan "tidak punya waktu". Padahal jadi pemimpin daerah lebih repot dan kompleks. Mungkin karena jabatan Ketua RT dianggap bukan karir bergengsi yang bisa bikin kaya raya dibandingkan jabatan-jabatan pemimpin wilayah tersebut.

Walau kalah gengsi namun Ketua RT tidak kalah pamor karena lebih dikenal warganya, mulai dari anak-anak spoiler manga, remaja tiktok, mahmuda penuh pesona, emak-emak majelis gosip sejahtera, pacbapac penuh gelora, komunitas tetua perjuangan, dan lain-lain. Baru keluar pagar rumahnya langsung disapa ; "Eeh, Pak RT hari ini ganteng amat, mau kemane aje?". 

Contoh lainnya ; andai di suatu lingkungan RT terdapat rumah Gubernur atau Bupati, mereka harus minta surat keterangan Ketua RT kalau mau bikin hajatan atau urusan tertentu lainnya yang mengharuskan adanya lampiran Surat Keterangan RT.

Bandingkan Ketua RT dengan jabatan Bupati atau Gubernur, tak akan ada warga menyapa serupa dengan kalimat tersebut. Warga takut " diplototi Satpol PP, atau pengawal. Bisa panjang urusan hukumnya. Hahahahaha!

Tugas yang dipikul Ketua RT tidak kenal waktu. Saat sudah tertidur pulas tengah malam atau sedang nganu, mau tidak mau harus rela pintu rumahnya digedor warga yang membutuhkannya. 

Ketua RT merupakan pemimpin wilayah terkecil, namun peran dan tanggung jawabnya besar, yang langsung menyentuh kebutuhan "rakyat" nya. 

Bila melihat uraian diatas, muncul pertanyaan ; Mengapa judul artikel ini tidak ada hubungan dengan isinya?

Judul ditulis lebih awal, yakni sebelum membuat isi tulisan. Judul langsung ditulis "fix" karena gagasan awal penulisannya memang ingin mengupas fenomena Ketua RT yang dijabat para pensiunan. 

Namun dalam perkembangannya isi tulisan berbeda dari judul karena saat aktivitas menulis timbul dinamika gagasan unik ; logika yang melompat-tidak konsisten-mudah tergoda isu baru, dan faktor XXX yang sulit diuraikan. 

Secara filosofisiana dan geopolitisiana, hal itu lumrah terjadi.  Para pembaca tidak bisa protes dan menuntut keterhubungan.  Karena pada saat menulis, si Penulislah pemegang kendali gagasannya, beserta segala keukikan dan keliarannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humor Selengkapnya
Lihat Humor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun