Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Sediakan Pulau Khusus untuk Presiden Prabowo

20 April 2019   12:07 Diperbarui: 20 April 2019   12:17 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : detik.com

Melihat kengototan Prabowo ingin jadi presiden pasca pencoblosan Pilpres 2019, sampai-sampai dia memploklamirkan dirinya sebagai Presiden terpilih, sembari membangun narasi bahwa lembaga penyelenggara pemilu curang, maka saya kemudian berpikir ;

Pertama, sebaiknya pemerintah menyediakan sebuah pulau untuk dijadikan provinsi khusus dengan hak istimewa secara penuh. Di sana Prabowo menjadi pemimpinnya, dan boleh berlaku layaknya presiden di daerah itu.

Prabowo diberikan kebebasan membangun wilayahnya, termasuk mencari dana pembangunan sendiri, dan mengadakan hubungan luar negeri untuk mendapatkan investasi. Atau kalau tidak mau masuk asing dan aseng, dia bisa memberdayakan warganya, dalam hal teknologi, industri, ekonomi, dan lain sebagainya demi kedaulatan wilayah istimewanya.

Ini bukan berarti negara dalam negara. Toh Prabowo mengakui Pancasila dan UU'45. Dia bisa mengadopsi sistem pemerintahannya menyerupai negara Indonesia. Ada menteri dan kementrian, DPR, MRR, dari SKPD (kedinasan), DPRD, DPD, dll di wilayahnya. Tentang hal-hal teknis lainnya bisa dibicarakan lebih lanjut secara kepala dingin. Yang jelas masih dalam satu visi Indonesia Adil dan Makmur.

Tentang rakyatnya, diisi oleh semua pendukungnya yang loyal dan fanatik. Agar mereka nyaman menjalani hidup di bawah kepemimpinan Prabowo.

Kedua, hak istimewa itu berlaku tiap 5 tahun. Setelah itu diadakan evaluasi atau akreditasi. Kalau kiranya gagal membangun diri sendiri, maka hak istimewa akan dicabut.

Dengan teritori dan kewenangan yang terpisah dan jelas seperti itu, diharapkan kondisi negara bisa adem. Teritori itu menempatkan dua kutub kelompok sesuai dengan keinginannya dan pemimpinnya.

Saya membayangkan, kelak Prabowo berhasil membangun wilayahnya sesuai dengan konsep politiknya. Wilayah itu maju, adil dan makmur sehingga menjadi Macan Asia yang jadi role model bagi dunia. Akan banyak negara luar yang memberi apresiasi kepada Prabowo dan rakyatnya. Namanya mendunia. Negara Indonesia pun turut bangga.

Ini mungkin sebuah ide gila. Tapi menghadapi situasi sosial masyarakat pasca Pilpres 2019  yang menggila, berkeliarannya hoaks, mal-informasi, fitnah, pertentangan antar elemen masyarakat, maka kiranya dibutuhkan trobosan yang gila pula agar anak bangsa tidak larut dalam kegilaan yang tak berkesudahan. Ide gila ini dimaksudnya supaya elemen masyarakat tidak saling berbenturan fisik atau chaos yang menimbulkan pertumpahan darah sesama anak bangsa yang berbeda pilihan patron pemimpin dan politik.

Ini memang hanya berupa ide gila. Kalau tidak gila sekarang, kapan lagi? Kalau bukan kita yang gila, siapa lagi?

Salam Indonesia lebih baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun