Mohon tunggu...
Peb
Peb Mohon Tunggu... Arsitek - Pembaca yang khusyuk dan penulis picisan. Dulu bercita-cita jadi Spiderman, tapi tak dibolehkan emak

Bersukarialah dengan huruf, kata dan kalimat. Namun jangan ambil yang jadi milik Tuhan, dan berikanlah yang jadi hak kaisar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Vietnam Lolos 8 Besar Piala Asia, Ketua PSSI Mundur dan "In-depth Interview"

21 Januari 2019   05:19 Diperbarui: 21 Januari 2019   07:07 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar ; bola.kompas.com

Jurnalis yang handal, kompeten dan terpercaya seringkali mampu membangun atau  melakukan "In-depth Interview" terhadap respondennya. Maka seringkali ada kesepakatan kedua pihak dengan sebutan "off the Record". Responden tidak ingin informasi itu diketahui publik.

Metode ini seringkali membuat kejutan! Dan anti mainstream. Seringkali dalam kehidupan umum, orang tenggelam atau dipengaruhi pada pikiran-pikiran dengan tendensi tertentu, atau selalu terlebih dahulu berpretensi ketika melihat suatu peristiwa, sebelum sebuah fakta dan informasi valid didapatkan. Bahkan, dengan kata lain, lebih dahulu menghakimi sebuah kasus/peristiwa.

Ketika orang banyak melihat sebuah mobil mewah yang dikendarai seorang pebrianov yang muda, ganteng, berpenampilan urakan, berbaju mahal, rambut gondrong dicat warna warni, pakai anting-anting cuma sebelah.  Maka orang cenderung menilai ; "Aah, lagaknya dia orang kaya. Sombong. kurang ajar. Sok berkuasa. Kayak jalanan ini punya bapaknya!", dan beragam cemooh atau stigma bernada negatif.

Namun, setelah dilakukan penelitian, ternyata pebrianov si orang kaya itu sedang membawa tetangga dibelakang komplek rumah mewahnya. Tetangganya itu harus segera mendapat pertolongan medis/rumah sakit karena terserang penyakit jantung. Makanya pebrianov ngebut menjalankan mobilnya menuju rumah sakit.

Fakta lain yang didapat melalui "In-depth Interview" ;  pebrianov itu memang berhati mulia, sangat empati pada rakyat miskin di sekitar tempat tinggalnya karena dulu, waktu masih miskin sering dicuekin orang kaya. Kucing kesayangannya mati karena orang kaya di dekat rumahnya tidak mau mengantar pakai mobil saat si kucing itu sakit keras. Kematian kucingnya hampir membuat semangat hidup pebrianov hilang. Dia sempat lama tidak mau mandi dan tidak menulis di kompasiana. 

Informasi dari "In-depth Interview" itu di luar dugaan banyak orang. Kalau dibeberkan akan bikin gempar dunia persilatan. Informasi itu akhirnya disimpan karena bersifat privat. Tak banyak yang tahu selain Raisa dan Vanessa, dua orang yang dekat dan dia percayai.

Oh ya, fakta lain ternyata si pebrianov itu orangnya disiplin, berani dan dapat dipercaya. Dia rajin menabung dan tidak sombong. Hua ha ha ha! Narsisnya..ancoreee gilak!.

Makanya ada kata pepatah jaman kuda gigit Tjelana yang tertulis ; "Don't judge a book by its cover" untuk mengingatkan orang agar tidak main hakim sendiri. Main jaksa atau main polisi sendiri. Heu heu heu! Dan asal lu tau pade yee...Metode "In-depth Interview" menjadi "backing vocal" dari pepatah itu. Heu heu heu...

Nah, soal Edy Rahmayadi "terinspirasi" prestasi timnas Vietnam tadi hanyalah contoh kemungkinan. Bukan hasil "In-depth Interview" yang sebenarnya. Itu bisa-bisanya si pebrianov aja yang sok keminter! #eeh...jangan main hakim,  jaksa,  polisi sendiri ya! Ingat pepatah purba "Don't judge a bikini by its cover". Heuheuheu...!

Oh, ya bagaimana soal sebaliknya,  yakni kaitan timnas Vietnam bisa menang karena Edy Rahmayadi mundur? Untuk mengetahuinya hal itu harus dilakukan penelitian lebih lanjut. Saya capek nih ngetik pake BB jadul sambil cekikikan sendiri gegara bikin contoh pepatah bikini di atas. Hahahaha!

Begini saja. Logika abal-abalnya ;  pemain Vietnam dapat kabar pada pagi hari bahwa Edy Rahmayadi mundur, sehingga para pemainnya  sangat senang sehingga bisa bermain lepas. Mereka bermain kesetanan seperti Naga Emas (gold dragon) yang kelaparan ingin makan bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun