Mohon tunggu...
PAULUS BUDI WINARTO
PAULUS BUDI WINARTO Mohon Tunggu... Guru SMP Pendowo Ngablak Magelang

Hobi membaca, menulis, jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pentingnya Penilaian Autentik Dalam Pembelajaran Deep Learning

28 Juli 2025   14:00 Diperbarui: 28 Juli 2025   13:40 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penilaian autentik di SMP Pendowo Ngablak Magelang (Sumber: Foto koleksi pribadi Paulus Budi Winarto)

Penilaian autentik (autentik assessment) adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta didik untuk ranah sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik) dan pengetahuan (kognitif). Istilah assessment diartikan sama dengan pengukuran, pengujian atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dengan nyata, asli, valid atau reliable. Maka, secara konseptual penilaian autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes pilihan ganda terstandar sekalipun. Dalam penerapan penilaian autentik untuk mengetahui prestasi belajar peserta didik, Guru harus sudah menggunakan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.

Dalam pembelajaran deep learning, Penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan pembelajaran deep learning. Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring dan lain-lain. Penilaian autentik cenderung terpusat pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, yang memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Untuk jenjang Sekolah Dasar (SD) penilaian autentik sangat relevan dengan pendekatan tematis terpadu dalam pembelajaran untuk mata pelajaran yang sesuai.

Dalam pembelajaran deep learning, penilaian autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataan hidup di luar sekolah. Penilaian autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keterampilan dan pengetahuan yang ada.

Penilaian autentik yang diamanatkan dalam pembelajaran deep learning akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda. Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif.

Dalam penilaian autentik, peserta didik diminta untuk mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahami aneka fenomena dan gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang ada di luar sekolah. Guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang ingin mereka pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel dan bertanggung jawab untuktetap pada tugas.

Penilaian autentik yang diamanatkan dalam pembelajaran deep learning mendorong peserta didik mengkonstruksi,mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Pada penilaian autentik, Guru harus menjadi Guru autentik. Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, Guru harus memenuhi kriteria tertentu: Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumber daya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari luar tembok sekolah.

Jenis-jenis Penilaian Autentik dalam Pembelajaran Deep Learning

Jenis-jenis penilaian autentik dalam pembelajaran deep learning adalah sebagai berikut:

  • Penilaian Kinerja

Penilaian autentik dalam pembelajaran deep learning sebisa mungkin melibatkan partisipasi peserta didik, khususnya dalam proses dan aspek-aspek yang akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek / tugas yang akan mereka gunakan untuk menentukan kriteria penyelesaiannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun