Siapa Menjegal Anies Baswedan?
Demokrat melalui AHY dan Andy Arief jauh-jauh hari sudah mengatakan, akan ada penjegalan untuk pencapresan Anies Baswedan. Narasi  politis yang menyasar pemerintah, Jokowi yang akan menghambat Gubernur DKI  itu maju menjadi capres. Apakah demikian? Terus apakah benar Jokowi, pemerintah yang menjadi penyebab mantan menteri itu tidak bisa maju nyapres?
Begitu banyak hal yang membuatnya sebagai alat untuk gagal menjadi pejabat yang lebih tinggi. Bagaimana bisa kala menjadi gubernur saja ia gagal membawa perbaikan.Â
Apa yang tinggal meneruskan, melanjutkan, mengubah nama atau istilah saja tidak pernah tuntas dilakukan. Contoh normalisasi kali upaya untuk mengatasi banjir. Sudah  diganti nama dengan naturalisasi tapi tidak dilakukan akhirnya sama saja. Banjir makin parah.
Benar, posisi Jakarta itu di bawah laut, di dataran rendah, pantas kalau banjir. Namun kan bisa diusahakan menjadi seminimal mungkin. Meminimalisasi itu penting sebagai sebentuk upaya manusia yang dibekali akal budi. Faktanya pernah lebih baik kog kondisinya.
Lalu siapa sih yang menjadi penjegal Anies Baswedan untuk menjadi capres?
Segi yang bisa menjadi penghambat atau istilah Demokrat penjegalan Anies Baswedan itu banyak banget. Tidak mesti pemerintah pusat atau Jokowi. Malah sebenarnya Jokowi itu tidak melakukannya sama sekali. Mengapa?
Jika Jokowi senaif dan senakal tudingan Demokrat,  sangat mungkin menggunakan perangkat yang memang diamanatkan untuk mendukung kinerja presiden. ada Kejaksaan, bareskrim, KPK, dan itu sangat mungkin akan menjalankan apa yang memang menjadi kehendak presiden. Pastinya akan  tidak terlihat, karena lembaga-lembaga itu independen. Toh sangat terbuka kesempatan dan kemungkinan itu. Toh tidak dilakukan.
Mekanisme politik juga sangat terbuka. Presiden ada di partai  pemenang pemilu. Bagaimana ia bisa bekerja sama untuk melengserkan dengan mekanisme politik menggunakan DPR D. Toh, hanya menggunakan hak bertanya saja PDI-P tidak mampu menghadapai suara mayoritas dewan yang sudah makan malam bareng.
Artinya, presiden mau menjegal jauh lebih sulit  saat nanti, dari pada waktu sekarang ini. Aneh dan  tidak cukup mendasar jika tudingan Jokowi mau menjegal Anies Baswedan. Kurang ada alasan yang cukup  mendasar, selain tudingan kosong semata.