Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Breaking News: Julian Batubara dan Wacana Penyuluh Eks Napi

23 Agustus 2021   14:55 Diperbarui: 23 Agustus 2021   15:10 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: merdeka.com

Vonis Julian Batubara 12 Tahun dan Wacana Penyuluh Eksnapi Korupsi

Vonis hakim pengadilan pertama untuk mantan Mensos Juliari 12 tahun penjara. Tentu itu masih dengan denda dan uang pengganti sejumlah Rp. 15 milyar. Tergolong tinggi kasus korupsi, namun rendah jika mengacu konon katanya korupsi bansos layaknya hukuman mati. Suka atau tidak, pro dan kontra akan terjadi.

Satu setuju yang lain enggak dan protes. Wajar. Sama juga dengan vonis mantan menteri ini. tentu ada yang merasa cukup puas, ada yang puas, dan ada juga yang merasa kurang. Tentu saja wajar dan sudah biasa apalagi di negeri ini.

Masih layak ditunggu ke depannya, paling juga banding, apakah ditambah, dikurangi, atau tetap demikian. Itu hak hukum dari terpidana.Hak jaksa pula.

Penyuluh Antikorupsi oleh Ekskoruptor

Cukup menarik apa yang disampaikan KPK di mana mereka akan merekrut  tenaga penyuluh untuk aksi antikorupsi. Mengapa demikian?

Korupsi beda dengan kejahatan penyalahgunaan narkoba, atau terorisme. Teroris itu aa unsur cuci otak, sehingga mereka bisa disadarkan dan menjadi agen perubahan agar jangan sampai ada korban lagi. Pun dengan penyalahgunaan narkoba, mereka menderita, dan ketika mendapatkan kesembuhan dengan obat dan terapi, sangat mungkin mereka bisa kampanye jangan sampai ada korban baru di luar mereka.

Ini pun sering gagal dan tidak memberikan dampak yang cukup masif. Tentu ingat Roy Marten bagaimana ia masuk bui lagi. Tentu bukan dalam artikel ini mengapa demikian, tetapi bahwa sangat rentan menggunakan jasa koruptor untuk menjadi penyuluh.

Perilaku korup itu karena sifat tamak dan gaya hidup yang tidak semestinya. Jangan hanya berbicara korupsi itu ambil uang, nerima suap, atau menaikan anggaran. Kerja dengan seenaknya sendiri, main games saat jam kerja itu juga korupsi.

Browsing belanjaan pada saat jam kerja dengan wifi kantor, terlambat atau pulang cepat sudah masuk dalam ranah korupsi kecil-kecilan. Nah, model demikian ini, bagaimana diubah, oleh mantan koruptor, ini masih lho, jangan dikira sepele.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun