Mohon tunggu...
Susy Haryawan
Susy Haryawan Mohon Tunggu... Wiraswasta - biasa saja htttps://susyharyawan.com eLwine

bukan siapa-siapa

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Ferdinand: Hati-hati Mas Ganjar, Politisasi KPK dan OTT KKP?

26 November 2020   11:11 Diperbarui: 26 November 2020   11:18 1423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tudingan tebang pilih kasus hingga sekarang juga menguap begitu saja. Pelaporan dan mata telanjang saja melihat kerugian itu tapi toh melaju dengan gagah perkasa. Apa artinya? Ya bisa dijawab sendirilah.

Menjelang pilpres, pembersihan kubu tertentu demikian gencar kemarin, ada apa sebenarnya? Ketika nilai korupsinya tidak seberapa dibandingkan kerugian yang lain. Ingat ini  bukan hendak membenarkan maling kecil, namun skala prioritas ngaco yang menjadi bahan untuk berpikir ulang.

Siapa yang kemarin dengan keras menolak dan bahkan mengecam pemerintah melemahkan KPK, dan katanya mau mundur? Lah mengapa tiba-tiba malah tampil bak hero yang luar biasa. Kan tiba-tiba tampil, berarti ada sesuatu yang mau dipertampilkan. Aneh dan lucu. Katanya KPK melemahkan, kog kini tampil garang di depan media?

Ada yang janggal dengan tampilnya orang yang dulu garang menentang. Unsur politisasi cukup kental. Dasar dan fakta yang ada bisa mengarahkan ke sana, bukan sebarang dugaan apalagi fitnah dan hoax.

Perhatian Ferdinand ini jangan dianggap sepele atau angin lalu. Dewas dan komisioner  perlu melakukan penelitian dengan saksama dan senyap, demi kebaikan KPK dan negara. Nyatanya keberadaan korupsi belum  menurun, malah seolah menjadi.

Apa yang dikatakan Ferdinand itu masih terlalu prematur, namun tentu bukan tanpa dasar.  Fakta yang ada cukup memberikan indikasi ke sana. Jangan meremehkan indikasi sekecil apapun, karena selama ini telah terjadi hal demikian yang berulang, termasuk dalam hal korupsi dan radikalis-fundamentalis.

Dugaan untuk dipergunakan oleh fundamentalis juga cukup ada indikasi dan fakta. Nah pembuktian itu penting dan bukan untuk disepelekan dan dianggap sederhana. Tugas intelijen menjadi penting. Momen penting ketika keadaan dan kondisi sedang memojokan aksi dan kelompok mereka. Aji mumpung dalam konteks yang masih bisa diterima.

Saatnya bersih-bersih dan sekali tepuk banyak nyamuk yang mati. Korupsi bisa diatasi, fundamentalis tertangani, dan keadaan lebih baik bisa diharapkan. Perlu keberanian dan ketegasan untuk itu.

Harapan perlu tetap digelorakan dan digaungkan agar menjadi  pemikiran positf sebagai bangsa. Pesimis, caci-maki, dan saling curiga perlu dikendalikan dan dijauhi. Semua bisa teratasi di dalam kebersamaan.

Sikap positif yang harus menjadi panglima, bukan sebaliknya. Saatnya tabiat caci maki, saling curiga, saling serang perlu diakhiri. Membangun perlu sinergi, bukan merusak.

Terima kasih dan salam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun