Dalam pandangan yang dulu memilih Jokowi, masih saja buruk. Apalagi yang ekstrem melihat dia sebagai tidak tahu malu. Lha bagaimana mereka tidak lebih meradang melihat para pengikut bahkan wlit Gerindra masih saja nyolot ke Jokowi.
Posisi Prabowo masih cukup tenar, kuat, dan di depan untuk menjadi capres 2024. Â Kinerja di kementrian ini jaminan, golden tiket untuk pilpres mendatang. Apa kurangnya coba, diberi panggung yang begitu lapang oleh Jokowi dalam pemerintahan.
Menteri itu panggung tinggi lho, apalagi Eddy Prabowo pun tidak banyak membantu dalam capaian di kementrian. Prabowo Subianto seolah sendirian dalam menampilkan diri sebagai cocok dan pantas untuk menggantikan Jokowi.
Jangan malah panggung yang ada itu digerogoti sendiri oleh orang yang bersama dengan Prabowo. Kedudukan yang stategis itu jangan malah dirusak karena kehendak yang tidak cermat di dalam menggunakan potensi yang ada.
Kesalahan dalam bersikap sebagai bagian pemerintah yang lebih dari oposan itu salah besar. Bagaimana itu malah bisa dimanfaatkan Demokrat atau  PKS. Mereka tidak terbiasa dalam kondisi ini dan sangat mungkin memainkan trik yang berbahaya justru untuk Gerindra. Keberadaan Gerindra yang sabar bersam PDI-P dulu malah membesarkan mereka kog.
Ini kan pengalaman baik, dan itu jauh lebih bermanfaat untuk dipergunakan. Pelajaran kini dengan kondisi justru berbeda. Manfaatkan itu dengan optimal. Eh malah menyerang ke dalam diri sendiri. Ingat jika pemerintahan jatuh bukan dapat pon bagus, malah cap lebih buruh yang ada.
Jangan sampai malah ada upaya Prabowo dimanfaatkan dan ditunggangi pihak lain dan nantinya jadi tertuduh jika terjadi apa-apa. Kan sayang reputasi dan perjuangannya. Menunggu tidak sampai empat tahun kog tidak sabar.
Terima kasih dan salam