Mohon tunggu...
Ir. Pauline Boedianto MSc.
Ir. Pauline Boedianto MSc. Mohon Tunggu... Konsultan - Arsitek, Restorasi Kampung Kumuh, ahli pemukiman rumah susun

ir. Pauline Boedianto MSc, Phd (candidate) adalah arek Suroboyo, yang sejak masa kecilnya berangan-angan menjadi Arsitek pembela hak rakyat miskin seperti Romo Mangun dengan Kali Code nya. Dihadang uang pangkal selangit saat mau kuliah arsitek di Surabaya, namun juga didorong kesadaran bahwa pendidikan arsitektur di Indonesia terlalu berkiblat pada glitter and glamour, tekad itu membawanya mengejar beasiswa dari Yayasan yang didirikan oleh anak cucu dari sahabat pena R.A. Kartini di Belanda. Selesai SMA tahun 1988, langsung naik pesawat terbang untuk pertama kalinya, menuju ke negeri Belanda. Lulus dari Delft University of Technology dengan gelar Master spesialisasi pemulihan kampung kumuh dan pedalaman. Kelanjutkan penulisan thesis PhDnya dibidang pemukiman masal, sempat tertunda oleh keasyikan momong putra putri tercinta, sambil berkiprah dalam yayasan Shepherd of Nations untuk proyek2 sosial pemulihan pedalaman dan Kampung Kumuh. Sejak 2012 berkiprah dalam Taskforce Liveable Cities (Satuan Tugas Pemukiman Layak Huni), khususnya terfokus pada Rehabilitasi Kampung Kumuh dan Restorasi Pedalaman Nusantara dalam wadah Diaspora Nederland. Mei 2013 nekad terjun menjadi Negosiator ProDeo & Community Educator dalam memperjuangkan proyek I.K.A.N.M.A.S. (Integrasi Kampung Anugrah Nelayan Muara Angke Sejahtera) demi restorasi kampung kumuh secara Sustainable dan Terintegrasi. Meski sudah 26 tahun bermukim di Belanda, mengemban amanah orangtua saat melepas kepergiannya menuntut ilmu demi nusa bangsa, ditambah kerinduan mengabdi Nusantara, maka bersama keluarga memutuskan untuk meninggalkan zona nyaman negeri Kincir Angin dan "bedol desa", pulang kampung. Sudah kadung jatuh hati membela hak2 para Nelayan di Muara Angke, perjuangannya bagi rakyat di kampung2 kumuh dan pedalamanpun akan dilanjutkannya melalui jabatannya sebagai Direktur REASSURE (Restoring Afflicted Shelters & Settlements in Urban+Rural Environments) dibawah naungan Surya University, Tangerang sampai mei 2015. Saat ini masih melanjutkan menjadi relawan dibawah penugasan resmi dari Pak Gubernur Ahok untuk mengkoordinasi Community Education dan melakukan pembinaan warga dikalangan Nelayan2 Muara Angke, demi realisasi secepatnya Kawasan Pemukiman I.K.A.N.M.A.S. yaitu Integrasi Kampung Anugrah Nelayan Muara Angke Sejahtera.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Apapun Makanannya, Teh Botol Minumnya... Apapun Partainya, Jokowi Presidennya...

11 April 2014   11:45 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:48 189
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://vensca81.files.wordpress.com/2014/04/jokowi-merah-putih.jpg

Tahun2 terakhir saat berlibur dari Belanda ke Indonesia, semakin sering terbaca iklan yang dulu tidak biasa saya lihat. Terutama di Pujasera saya sering kagum dengan kepandaian pemasang iklan yang menunggangi apapun itu lokasinya dan nama restoran nya. Teh Botol yang menyandang nama begitu besar ternyata masih butuh ndompleng warung2 sederhana. Entah apa karena ada kemiripannya, atau justru kebalikannya, ditengah maraknya pesta demokrasi hari2 ini di tanah air, bunyi iklan tersebut terngiang2 ditelinga. Ditengah sibuknya Nusantara hitung suara, kata koalisi mulai sering bergema. Beda dengan Iklan Teh Botol yang harus mendompleng penjaja yang ada, nama dan reputasi Jokowi justru berakibat sebaliknya. Mau makan apa saja asal ada penyejuknya. Betapapun gersangnya ajang pertandingan, asal ada Jokowi pelepas dahaga tidak apa-apa, betapapun pedasnya perang kata, asal ada Jokowi penyejuk sukma tidak apa-apa. Banyak hati yang gundah gulana, melihat partai andalannya juara mengusung tersangka KPK. Sempat hati tidak rela, mana bisa Jokowi diusung juara korupsi. Serentak ingat filosofi sang saka Merah Putih. Apa tak malu bicara merah berani dan putih suci ditengah keadaan partai goyah, bak tubuh sakit parah. Tapi betapapun hebat obat yang disuntikkan, kalau tubuh tidak bangkit dari dalam pasti tidak mempan. Sel-sel darah merah harus dibantu oleh sel darah putih. Kurasa untuk itulah Jokowi ada disana. Apapun sakitnya (baca: partainya) Jokowi penangkalnya. apapun dustanya, Jokowi pelurusnya. Sekali bertahta, pasti hancurkan cinta harta. Apapun makanannya, asal Jokowi Presidennya, pasti kenyang rakyatnya. Selamat berjuang pak Jokowi! foto: http://vensca81.files.wordpress.com/2014/04/jokowi-merah-putih.jpg

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun