Mohon tunggu...
Paulina Sihaloho
Paulina Sihaloho Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar

Aku pelajar SMA Bintang Timur, Pematang Siantar. Aku menulis untuk mengasah dan mempertajam pikiran, serta menjadikan hidupku lebih baik dari hari ke hari.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ada HP Pelajar SMP Dirampok Waktu Aku Pulang Sekolah!

14 Januari 2023   17:43 Diperbarui: 14 Januari 2023   18:16 616
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(dok: pelayanan publik.id)

Aku memikirkan bagaimana kalau si murid tadi berasal berasal dari keluarga dengan ekonomi pas-pasan. Bagaimanalah isi pembicaraan antara dia dengan orang tuanya? Bagaimana dia menyampaikan berita hand phone yang dia pegang dirampas dari tangannya? 

Mudah-mudahan orang tuanya tidak terlalu marah padanya sebab begitu lihai perampas hand phone itu dengan mengelabui si murid SMP dengan menanyakan alamat. Si murid bisa jadi sedang dalam pemikiran hendak menolong yang memerlukan informasi tentang alamat, eh, malah hand phonenya dirampas oleh yang dia kira perlu bantuan. 

Lagipun kan, yang merampas itu dua orang pemuda. Yang dirampas itu kan, anak laki-laki. Bagaimana kalau kedua perampas hand phone itu juga mempunyai adik laki-laki seusia pemilik hand phone yang miliknya mereka rampas hari ini? 

Aku malah jadi bertanya lebih jauh: bisa jadi kan, ada hand phone-hand phone yang mereka rampas, setelah mereka buka, ternyata pemiliknya masih ada hubungan saudara dengan mereka. Bisa jadi kan? 

Harga hand phone kan relatif mahal. Apalagi sekarang ini, yang paling murah, yang kuperhatikan dipakai para pelajar itu adalah seharga Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah). Hand phone semacam ini biasanya dipergunakan oleh pelajar yang orang tuanya berpenghasilan biasa. Sementara, ada juga kuperhatikan, sebagian pelajar yang berasal dari keluarga berkecukupan, memakai hand phone yang harganya di atas Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta rupiah).

Apa yang Dapat Kita Lakukan?


Perampokan hand phone sudah sering terjadi. Aku kadang baca sekilas dari berita-berita yang ada di media massa.  Tidak hanya merampok hand phone saja, mereka juga merampok dompet, tas, dan apa saja yang bisa meraka rampas. Bahkan tidak jarang dialami oleh anak-anak, remaja, orang dewasa, maupun lansia. 

Sebagai seorang pelajar, aku jadi bertanya: kenapa ada orang yang tega merampok seperti yang terjadi hari ini? Apakah mungkin karena perampok itu pengangguran? Apakah dia tidak punya uang dan mencari jalan pintas dengan merampok? Apakah dia memang sangat memerlukan uang? Apakah tidak ada jalan lain memperoleh uang? 

Apakah dalam diri perampok itu pernah ada rasa bersalah? Apakah kalau orang sudah terbiasa melakukan tindakan seperti itu, maka orang itu merasa bahwa perbuatan macam itu menjadi benar? Aku sungguh penasaran. Andaikan aku bisa mengobrol dengan mereka, dari hati ke hati, sedapat mungkin kuusahakan tidak menghakimi karena bisa jadi, kesulitan hidup memaksa mereka menjadi perampok. 

Untuk teman-temanku yang pelajar, terutama adek-adek yang masih di SD dan SMP, juga para sebaya SMA, kalau tidak sangat perlu dan diminta oleh sekolah membawa hand phone untuk suatu keperluan penting, sebaiknya tinggalkan saja hand phone kalian di rumah, tak perlu bawa ke sekolah.

Kalau aku, hampir selalu aku tinggalkan hand phoneku di rumah. Misal, kalau aku belanja ke pajak untuk keperluan dapur diminta orang tua, aku tinggalkan hand phone. Ke ladang kami di kampung memang aku kadang mau bawa hand phone, di ladang nggak ada pencuri, paling ada kera yang mungkin saja usil tapi tak ada niatan untuk mencuri dan menjual. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun