MAKNA SIMBOLIS PERISAI DAYAK BUKIT DI KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK KALIMANTAN BARAT
Makna simbolis perisai Dayak Bukit di Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat, ditinjau dari bentuk, ornamen, warna, bahan, dan proses pembuatan. Penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang memberi gambaran tentang makna simbolis perisai Dayak Bukit di Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak Kalimantan Barat. Metode Pengumpulan data dilakukan dengan teknik observasi, wawancara, dan dokumentasi. Uji validitas data menggunakan teknik trianggulasi, sedangkan teknik analisis data yang digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan kesimpulan/verifikasi. Hasil penelitian adalah mencakup makna simbolis Perisai Dayak Bukit, ditinjau dari : 1. Bentuk Perisai menyerupai buah gamang atau kundur yang dipercaya sebagai Jubata (penyelamat atau pelindung) sehingga dapat melindungi manusia dari segala bahaya 2. Ornamen pada Perisai Dayak Bukit, pada bagian depan dihiasi ornamen stiliran tumbuhan gamang atau kundur yang bermakna sebagai simbol Jubata (Tuhan) yang memberi keselamatan dan perlindungan, ornamen Tumbak yang bermakna simbol keperkasaan dan kekuatan, ornamen Tangkitn yang melambangkan jiwa keberanian dan simbol keperkasaan dan keberanian 3. Warna Perisai Dayak Bukit adalah warna kuning bermakna keagungan Jubata (Tuhan), kejayaan dan sebagai tanda kehormatan, warna hijau bermakna kesuburan dan kemakmuran, warna hitam bermakna kuasa kegelapan, sebagai penangkis bahaya atau celaka, dan warna putih bermakna kesucian dan kemurnian, warna putih dijadikan warna dasar karena dipercaya dianggap suci 4. Bahan yang digunakan ialah kayu Tapakng menurut kepercayaan pada masyarakat suku Dayak Bukit pohon ini mempunyai kekuatan magis dan dianggap sakral, alasannya memilih kayu ini karena ringan, mudah dibentuk dan kuat sehingga tidak mudah pecah ataupun patah, dan kayu ini juga dipercaya oleh Dayak Bukit dapat membawa keberuntungan. 5. Proses pembuatan Perisai Dayak Bukit adalah sebelum pada proses pembuatan si pembuat basampakng (memohon agar mahkluk-mahkluk halus tidak mengganggu melainkan ikut membantu), setelah Perisai selesai dibuat barulah panyangahatn (berdoa) kepada pencipta mohon diberkati agar kamang (mahkluk halus penolong) ikut menyertai dan memberi semangat ketika Perisai dipakai untuk bakayo/berperang melawan musuh. Adapun makna simbolis Perisai tersebut adalah sebagai panangkal atau dinding, baik gangguan yang dating dari manusia sendiri maupun gangguan dari mahklukmahkluk halus. Perisai merupakan simbol kepahlawanan bagi suku Dayak Bukit
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI